Kereta Khusus Petani–Pedagang Resmi Beroperasi di Banten, Transportasi Murah Dorong Pemerataan Ekonomi Rakyat

photo author
- Selasa, 9 Desember 2025 | 22:11 WIB
KAI mengoperasikan Kereta Petani dan Pedagang di Commuter Line Merak dengan tarif Rp3.000 untuk memperkuat mobilitas ekonomi rakyat. (KAI)
KAI mengoperasikan Kereta Petani dan Pedagang di Commuter Line Merak dengan tarif Rp3.000 untuk memperkuat mobilitas ekonomi rakyat. (KAI)

 

(KLIKANGGARAN) -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi mengoperasikan Kereta Petani dan Pedagang pada layanan Commuter Line Merak mulai Senin (1/12).

Program ini menjadi terobosan transportasi publik yang diyakini dapat memperkuat pemerataan ekonomi, terutama bagi petani dan pedagang kecil di Provinsi Banten.

Melalui skema subsidi Public Service Obligation (PSO) dari Kementerian Perhubungan, tarif perjalanan ditetapkan hanya Rp3.000, sehingga terjangkau oleh pelaku usaha rakyat.

Dalam unggahan resmi di media sosial @kai121_, KAI menjelaskan bahwa kereta khusus ini merupakan hasil kolaborasi antara KAI Group dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan. Seluruh proses desain dan modifikasi kereta dikerjakan oleh Balai Yasa Surabaya Gubeng, termasuk interior, ruang bagasi, serta sistem pendukung perjalanan.

Baca Juga: Jelang Final Bulutangkis SEA Games 2025, Tim Putra Indonesia Siap Tempur Hadapi Malaysia

"Inovasi ini dihadirkan untuk memudahkan petani dan pedagang dalam mengangkut hasil bumi dan barang dagangan dengan aman, cepat, dan anti macet di perjalanan," tulis KAI dalam unggahan tersebut.

Mendorong Mobilitas Ekonomi Rakyat

Kereta Petani dan Pedagang menyediakan 73 tempat duduk serta area bagasi yang luas. Layanan ini dirangkaikan pada 14 perjalanan Commuter Line Merak setiap hari, melintasi 11 stasiun dari Rangkasbitung hingga Merak. Setiap pengguna dapat membawa hingga dua koli barang berukuran besar.

Untuk dapat mengakses layanan ini, pengguna dapat mendaftar Kartu Petani dan Pedagang, membeli tiket mulai H-7, dan melakukan boarding lebih awal. Pengguna tanpa kartu tetap bisa membeli tiket jika kuota tersedia. Semua fasilitas kereta juga dinyatakan aman setelah melalui rangkaian uji teknis dan sertifikasi.

Baca Juga: SD Negeri Ujong Fatihah Kembali Galang Dana untuk Korban Banjir di Tripa Makmur

Pada hari pertama operasional, tercatat 95 pengguna memanfaatkan layanan khusus ini dengan membawa hasil pertanian, olahan makanan, hingga kerajinan.

Wujud Keberpihakan Pemerintah kepada Petani dan Pedagang

Pengoperasian Kereta Petani dan Pedagang disebut sejalan dengan visi pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pembangunan dari desa dan pemerataan ekonomi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: KAI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X