(KLIKANGGARAN) – Produksi Film Negara (PFN), BUMN yang bergerak di industri perfilman, tengah menggarap proyek film animasi berjudul Pelangi di Mars yang diarahkan oleh sutradara Upie Guava.
Mengusung teknologi XR, film ini akan menghadirkan kisah interaksi antara robot dan manusia di luar angkasa. Ada lima karakter robot—Sulil, Kimchi, Batik, Petya, dan Yohan—serta empat karakter manusia, yaitu Banyu, Pelangi, Pratiwi, dan Mirna.
Proses persiapan proyek ini dimulai sejak 2022, namun produksi baru berjalan intensif pada 2024. Menurut DossguavaXR Studio, dibutuhkan dua tahun riset dan satu tahun uji coba untuk menyempurnakan teknologi yang digunakan.
Berdasarkan bocoran dari PFN, Pelangi di Mars diperkirakan tayang pada 2026, meski tanggal rilis resminya belum dipastikan.
Sementara itu, perbincangan soal film animasi Indonesia memanas setelah kemunculan Merah Putih: One For All yang disebut menghabiskan biaya Rp6,7 miliar. Meski begitu, film produksi Perfiki Kreasindo itu menuai banyak kritik dari warganet terkait kualitasnya.
Sejumlah figur publik turut memberikan komentar. Di tengah isu bahwa film tersebut dibiayai pemerintah, Ketua PFN, Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen, membantah keterlibatan perusahaannya.
“Perlu diingat, film ini tidak menggunakan anggaran dana dari pemerintah sedikitpun dan ini bukan filmnya PFN,” ujar Ifan, Rabu, 13 Agustus 2025.
Meski mengakui kualitas produksinya masih jauh dari maksimal, Ifan tetap memberikan dukungan.
Baca Juga: Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa Saat Demo Tuntut Mundur Bupati Pati Sudewo
“Memang, menurut kami di PFN, film ini jauh secara maksimal dari segi produksinya tapi bukankah kualitas produksi merupakan bagian dari pembelajaran?” tambahnya.**