(KLIKANGGARAN) — Kasus dugaan peredaran narkoba yang melibatkan aktor sekaligus narapidana Ammar Zoni di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas) kembali menuai sorotan tajam dari berbagai pihak.
Anggota Komisi XIII DPR RI, Yanuar Arif Wibowo, menilai insiden tersebut bukan sekadar kasus tunggal, melainkan mencerminkan persoalan sistemik yang telah mengakar lama dalam sistem pemasyarakatan di Indonesia.
“Kasus ini bisa jadi puncak gunung es dari praktik peredaran narkoba di dalam lapas,” ujar Yanuar dalam keterangan resminya, Sabtu 11 Oktober 2025.
“Ini sangat memprihatinkan dan mencederai kepercayaan publik terhadap sistem pemasyarakatan kita,” lanjutnya.
Yanuar menegaskan bahwa praktik jaringan narkoba yang melibatkan narapidana, oknum petugas, hingga pihak luar harus diberantas secara menyeluruh.
“Penegakan hukum harus berjalan tegas. Jangan hanya menyasar pelaku di lapangan, tetapi juga bongkar jaringannya, termasuk jika ada oknum aparat yang terlibat,” tegas Yanuar.
“Tidak ada kompromi bagi pengkhianat negara yang justru memfasilitasi kejahatan dari balik jeruji,” imbuhnya.
Dorongan Reformasi Total Lapas
Menurut Yanuar, kasus Ammar Zoni menjadi alarm serius bagi pemerintah dan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) untuk segera melakukan reformasi total terhadap sistem lembaga pemasyarakatan.
Anggota DPR dapil Jawa Tengah VIII itu menilai, lapas selama ini masih menjadi titik rawan berbagai praktik ilegal, mulai dari pungutan liar, peredaran narkoba, hingga lemahnya sistem pengawasan internal.
“Kita tidak bisa lagi hanya reaktif pada kasus-kasus yang muncul. Lapas harus direformasi secara fundamental, baik dari sisi sistem, SDM, maupun tata kelola,” katanya.
Artikel Terkait
Sosok Zeda Salim Sering Disebut Pengganti Irish Bella untuk Ammar Zoni, Siapa Sebenarnya? Ternyata...
Inilah Sosok Dokter Kamelia yang Disebut-sebut Dekat dengan Ammar Zoni, Siapa Sebenarnya?
Ammar Zoni Diduga Kendalikan Peredaran Sabu dari Balik Rutan Salemba: Kejari Jakpus Ungkap Fakta Baru dan Barang Bukti Narkoba
Riwayat Kelam Ammar Zoni: Dari Rehabilitasi Gagal hingga Terlibat Peredaran Narkoba di Balik Jeruji Rutan Salemba