gaya-hidup

Apakah yang Menjadi Tugas Hakiki Manusia? Simak Uraiannya Berikut

Senin, 21 Maret 2022 | 11:01 WIB
Al-Quran kitab suci bagi Umat Islam (Pixabay/freebiespic)

KLIKANGGARAN -- Manusia pertama yang diciptakan oleh Allah Swt. adalah Adam as. Manusia pertama ini dibekali dengan berbagai macam fasilitas yang tertanam di dalam dirinya. Seperti akal untuk berpikir, organ tubuh untuk bergerak, dan perasaan untuk memahami.

Selain itu, seluruh makhluk dan potensi alam diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Mulai dari sumber alam yang berlimpah, sampai makhluk hidup yang saling bertautan untuk memberikan asupan kepada manusia.

Manusia ini sangat spesial. Ia diciptakan dengan berbagai kelengkapan kebutuhan hidup yang sudah sangat pas disiapkan oleh Allah Swt. Sang Pencipta seluruh alam.

Meskipun demikian, apakah mungkin manusia yang dibekali berbagai macam perlengkapan yang sempurna itu tidak memiliki tugas untuk menjalani kehidupan dunia ini?

Baca Juga: Melihat Uniknya Tradisi Ngabuburit Masyarakat Indonesia di Bulan Ramadan Menunggu Berbuka Puasa

Atau apakah mungkin manusia dihidupkan di dunia yang memiliki bekal yang lengkap ini dibiarkan begitu saja tanpa ada balasan yang kelak menemuinya ketika melakukan kebaikan atau keburukan?

Sudah pasti tidak. Manusia diberikan semua itu untuk menjalankan visi dan misi yang diembannya ketika penciptaannya dimulai.

Mari kita tanyakan hal tersebut kepada ulama, sang pewaris nabi. Adalah Badiuzzaman Said Nursi, ulama asal Turki yang membeberkan hakikat dari tugas utama manusia untuk hidup di muka bumi ini. Kita merujuk kepada bukunya Nasihat Spiritual, dalam Kalimat Kelima. Said Nursi memulainya dengan sebuah cerita imajiner.

 Baca Juga: Inilah Amalan dan Tata Cara Ibadah Malam Nisfu Sya'ban 1443 H yang Jatuh pada Kamis Malam 17 Maret 2022

Diceritakan bahwa terdapat dua orang prajurit dalam sebuah batalion. Prajurit pertama menyadari posisinya sebagai prajurit yang diberikan berbagai macam bekal persenjataan dan alat latihan untuk persiapannya menghadapi perang. Adapun kebutuhan makan, kesehatan, dan berbagai kebutuhan lainnya, itu merupakan kewajiban negara yang tidak perlu dia campuri.

Berbeda dengan prajurit kedua, ia merasa perlu untuk mencari keperluan hidupnya sehingga melalaikan latihan dan persiapannya untuk berperang. Akhirnya, ia sibuk menumpuk harta dan berjual beli di pasar. Mengetahui hal itu, prajurit pertama memperingati prajurit kedua tentang tugas utamanya.

Bayangkan jika prajurit kedua menghiraukan ucapan prajurit pertama. Betapa ia sungguh sangat merugi dan meremehkan negara yang sudah pasti akan memenuhi kebutuhan hidupnya.

 Baca Juga: Inilah Nilai, Kemudahan, dan Pentingnya Salat Menurut Badiuzzaman Said Nursi dalam Nasihat Spiritual

Begitulah kiranya manusia dihadirkan di muka bumi ini. Manusia dibekali tugas oleh Allah untuk berlatih dan menyiapkan diri untuk berperang. Latihannya berupa menuntut ilmu lalu mengerjakan amal saleh untuk berperang. Adapun peperangannya adalah melawan hawa nafsu dan godaan setan agar tidak terjatuh ke dalam dosa dan kesalahan. Untuk urusan rezeki, itu merupakan kewajiban Allah. Dia sudah berjanji akan memberikannya dengan takaran yang pas sesuai kebutuhan manusia.

Halaman:

Tags

Terkini