Jakarta, Klikanggaran.com-- Seorang pria berinisial SS (29) melakukan bunuh diri saat melakukan Live Streaming di aplikasi TikTok pada Selasa (7/9/2021) lokasi kejadian berada di rumah korban sendiri (rusun) kawasan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur. Saat pihak Kepolisian sampai di TKP, korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Salah satu tetangga korban mengatakan bahwa SS adalah sosok yang ramah. Sama sekali tidak terlihat dirinya tengah memiliki masalah. Kematian korban menyisakan pertanyaan dari banyak pihak terutama keluarga. Apakah benar SS bunuh diri?
Kuasa hukum keluarga korban, Dosma, menyebut, kliennya SS menjadi korban pembunuhan berencana, bukan sebab bunuh diri. Namun hal itu tidak disertai bukti yang kuat. Polisi sampai hari ini masih belum mendapatkan hasil dari labfor dari barang-barang yang ada di lokasi, termasuk anggur merah yang malam itu diminum oleh korban.
Menurut keterangan salah satu saksi, korban sebelumnya sudah mencampurkan minumannya dengan obat yang diduga obat HIV. Sepertinya memang SS bermaksud bunuh diri.
Selain itu, ponsel milik korban juga diamankan guna mencari informasi dengan siapa korban terakhir kali berkomunikasi.
Bunuh diri yang ditampilkan secara Live bukan baru ini terjadi.
Seorang Wanita, live streamer berinisial BJ, diduga sedang depresi karena bercerai dengan suaminya mengungkapkan kesedihannya saat live streaming.
Sejumlah penontonnya memberikan respons yang berbeda-beda. Ada yang mengungkapkan rasa peduli dan ada pula yang justru meledeknya. Bahkan ada yang menyuruhnya bunuh diri.
Baca Juga: Mahasiswi UNJ Ini Merebut Emas Cabor Sepatu Roda Nomor ITT 500 Meter Putri! Mantap, Keren, Membanggakan!
Suruhan tersebut ternyata yang memicu kejadian bunuh diri dilakukan oleh korban. Saat itu korban menggendong anjingnya dan langsung melompat dari jendela yang terletak di lantai 8. BJ tewas 1 jam setelah berada di rumah sakit.
Kasus lain terjadi pada Sabtu (24/7/2021), seorang pedagang bernama Andi warga Desa Simpayjaya, Kecamatan Karangkancana, Kuningan, Jawa Barat, melakukan aksi bunuh diri di aplikasi Bigo dan menayangkan secara live.
Pemicu utama korban melakukan bundir menurut informasi pihak keluarga adalah karena depresi imbas dari PPKM Darurat Jawa-Bali.
Dari tiga contoh kematian di atas sepertinya memiliki latar belakang pemicu yang berbeda.
Baca Juga: Kunjungi Kampung Binaan, Satgas Yonif 512 QY Berikan Pelayanan Kesehatan
Kasus SS cukup menjadi misteri, karena masih belum diketahui alasan yang melatarbelakangi korban melakukan aksinya.