Memilih Rice Cooker atau Panci Kukus Nasi Tradisional? Ini Keunggulan Keduanya untuk Kebutuhan Masak Harian Anda

(KLIKANGGARAN) – Nasi menjadi makanan pokok yang tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia, bahkan kerap menjadi penentu kepuasan saat makan.

Meski terlihat sederhana, cara menanak nasi bisa memengaruhi rasa dan teksturnya. Saat ini, dua metode yang paling populer adalah menggunakan rice cooker modern dan panci kukus tradisional. Keduanya memiliki kelebihan masing-masing dari segi kepraktisan hingga hasil rasa.

1. Rice Cooker: Praktis dan Konsisten
Dengan rice cooker, proses memasak nasi menjadi jauh lebih mudah. Pengguna cukup menambahkan beras dan air, lalu menekan tombol.

Baca Juga: Indonesia Pastikan Satu Tempat di Partai Final Tunggal Putra Thailand International Series 2025, Berpeluang Terjadi All Indonesia Fiinal !!

Proses ini tidak memerlukan pengawasan, sehingga cocok bagi mereka yang sibuk.

Nasi yang dihasilkan rice cooker biasanya matang merata berkat suhu pemanasan yang konsisten. Beberapa pilihan populer di pasaran antara lain Philips Digital Rice Cooker 3000 Series, Gaabor Rice Cooker, dan Rice Cooker Midea.

2. Panci Kukus Tradisional: Cita Rasa Otentik
Panci kukus tradisional bekerja dengan memanfaatkan uap air mendidih yang dipanaskan di bawah panci berlubang.

Baca Juga: Ayah Prada Lucky Namo Siap Taruhkan Nyawa Demi Keadilan, Usut Dugaan Penganiayaan Senior hingga Tewaskan Anaknya

Metode ini menghasilkan nasi dengan butiran lebih terpisah, tekstur kering, dan rasa pulen yang sering dianggap lebih autentik oleh pecinta kuliner tradisional.

Panci kukus tradisional mudah ditemukan di pasar maupun toko daring dengan beragam ukuran dan merek.

Baca Juga: Jay Idzes Selangkah Lagi Gabung Sassuolo, Pecahkan Rekor Transfer Klub dan Tinggalkan Torino yang Sempat Jadi Kandidat Utama

Baik rice cooker maupun panci kukus tradisional memiliki keunggulannya masing-masing. Pilihan terbaik bergantung pada selera, kebutuhan, dan gaya hidup Anda—apakah mengutamakan kepraktisan, atau rasa klasik yang otentik.**