Pabrik Tutup, Gimana Nasib Saham Unilever di Cikarang?

photo author
- Jumat, 3 Juli 2020 | 09:50 WIB
IMG_20200703_090528
IMG_20200703_090528

"Operasional segera kami tangguhkan begitu mendapat kabar tersebut, untuk berfokus menerapkan berbagai langkah preventif dalam upaya menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan," kata Direktur Corporate Affairs dan Sekretaris Perusahaan UNVR Sancoyo Antarikso dalam keterangan resminya yang dikutip dari CNBC Indonesia, Kamis (2/7).


Akibat kejadian ini, Unilever Indonesia mengklaim telah menghubungi dan mengirimkan laporan resmi kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, melakukan contact tracing, dan mewajibkan PCR test (polymerase chain reaction) bagi keseluruhan karyawan gedung TBB sebanyak 265 orang.


Dia mengatakan, Unilever yang memiliki pabrik di 180 negara (termasuk di Indonesia), memiliki protokol yang tegas dalam menangani kasus Covid-19.


Kompleks pabrik Unilever Cikarang terdapat beberapa gedung dengan protokol pemisahan zona kerja dan area produksi yang ketat.


Karyawan hanya diperbolehkan bekerja di zona masing-masing, dan tidak dapat melintas zona kerja dan area produksi untuk alasan apapun.


"Kami memahami bahwa produk kami merupakan bagian penting dalam keseharian konsumen, oleh karena itu perlu kami sampaikan bahwa hal ini tidak akan mempengaruhi pasokan kepada konsumen. Stok yang ada di gudang kami maupun di gudang distributor dan pelanggan masih mencukupi," kata Sancoyo.


Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah menyebut Tim Gugus Tugas dan pengelola Kawasan Industri Jababeka telah melakukan kunjungan ke lokasi dan berkoordinasi langsung dengan manajemen setempat. Ia mengungkapkan hanya satu area saja yang perlu untuk ditutup untuk sementara.


"Kami menghimbau agar masyarakat tidak panik. Tindakan yang dilakukan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan masyarakat di lingkungan sekitar sudah dilakukan dengan sangat ketat dan sesuai protokol kesehatan," katanya.


"Tidak perlu khawatir mengenai kontaminasi produk, karena sejauh ini belum ada bukti transmisi penyakit melalui barang konsumen dan/atau produk sehari-hari, baik selama wabah ini atau wabah yang serupa sebelumnya (misalnya SARS), untuk itu kemungkinan adanya hal ini sangat kecil untuk terjadi," kata Alamsyah, dalam keterangan pers yang disampaikan UNVR.


Kinerja Q1


Dari sisi kinerja, Unilever Indonesia pada kuartal I-2020 masih bisa membukukan kenaikan laba bersih, meskipun ekonomi Indonesia sedang menghadapi pelemahan dampak dari virus corona (Covid-19). Laba bersih naik 6,53% menjadi Rp 1,86 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,75 triliun.


Penjualan bersih kuartal I-2020 mencapai Rp 11,15 triliun. Nilai tersebut naik 4,5% dibanding akhir Maret 2019 yang tercatat Rp 10,66 triliun.


Beban pokok penjualan dan pendapatan tercatat mengalami penurunan 0,99% menjadi Rp 5,31 triliun dari Rp 5,36 triliun. Beban penjualan naik 16,97% menjadi Rp 2,35 triliun dari Rp 2,01 triliun.


Nilai ekuitas perseroan tercatat Rp 7,2 triliun atau naik 36,55% dibanding akhir 2019 sebesar Rp 5,2 triliun. Sementara itu, kewajiban tercatat Rp 14,32 triliun atau mengalami penyusutan 6,7% dibanding akhir tahun 2019 sebesar Rp15,36 triliun.


Adapun aset perseroan tercatat senilai Rp 21,54 triliun, atau naik 4,36% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat Rp 20,64 triliun. Sementara kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi tercatat Rp 955 miliar, atau turun 46,49% dibandingkan kuartal I-2019 Rp 1,78 triliun.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nisa Muslimah

Tags

Rekomendasi

Terkini

X