Jakarta, KlikAnggaran.com — Dalam kurun 3 bulan ini hingga kemarin harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sudah melesat 38,79% di level Rp 8.050/saham. (2/7/2020)
Ekspektasi defensifnya sektor konsumer di tengah pandemi Covid-19 membuat investor masih melirik saham produsen produk konsumer ini seperti Pepsodent, Rinso, Lifebuoy, Sunsilk, hingga Molto ini.
Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada penutupan perdagangan Kamis kemarin, harga saham UNVR menguat 3,21% di level Rp 8.050/saham.
Dalam sepekan terakhir perdagangan, saham UNVR naik tipis 1,90%, sebulan minus 1,53% dan 3 bulan terakhir sahamnya terbang 38,79%.
Investor asing mencatatkan beli bersih (net buy) atau masuk Rp 36,38 miliar dalam sehari, sementara sebulan terakhir asing justru net sell (jual bersih) Rp 376,20 miliar dan 3 bulan terakhir ada net sell Rp 139,53 miliar di pasar nego dan tunai. Pada periode 3 bulan ini, di pasar reguler terjadi net buy asing Rp 29 miliar.
Menanggapi dampak pandemi ke ketahanan sektor konsumer, Head of Indonesia Research and Strategy JPMorgan, Henry Wibowo, mengatakan konsumer adalah salah satu sektor yang cukup kuat atau defensif terhadap tekanan pandemi Covid-19.
Namun investor diharapkan tetap selektif dalam bertransaksi mengingat masih tingginya volatilitas pasar modal saat ini apalagi kurva dari infeksi Covid-19 di Tanah Air belum menunjukkan level yang menggembirakan.
"Stay selective, konsumer [meskipun defensif tapi] kena [dampak]. Tapi kita lihat, banyak stimulus pemerintah, fokusnya meningkatkan konsumsi, jadi harusnya bisa mendorong sektor-sektor konsumen, sektor ini bisa dibilang resilient, lentur, defensif dibanding sektor lain," kata Henry dalam dialog CNBC TV Indonesia, belum lama ini.
Sebab itu, bukan tak mungkin harga saham UNVR bisa melesat lagi.
Perlu diingat, harga saham UNVR sebetulnya termasuk salah satu emiten 'mahal' mengingat harganya pernah di atas Rp 42.000/saham sebelum akhirnya dipecah nilai nominalnya (stock split) dengan rasio 1:5 saham.
Sejak 2 Januari 2020, UNVR diperdagangkan dengan harga baru hingga saat ini.
Data perdagangan BEI mencatat, harga tertinggi saham UNVR pada tahun ini sempat terjadi pada 15 Mei lalu yakni Rp 8.575/saham, dan terendah Rp 5.650/saham pada 19 Maret.
Level harga tertinggi tahun lalu yang sempat dicatat UNVR yakni Rp 10.000/saham pada 1 Februari 2019 atau dengan rasio sebelum stock split maka harganya saat itu menembus Rp 50.000/saham.
Namun sentimen negatif bagi Unilever baru menghampiri Kamis kemarin. Unilever Indonesia terpaksa menutup salah satu pabrik di wilayah Cikarang Kabupaten Bekasi setelah beberapa karyawan di bagian engineering gedung TBB terkonfirmasi positif Covid-19. Gedung TBB merupakan satu bagian dari kompleks pabrik Unilever Indonesia yang berlokasi di Cikarang.