(KLIKANGGARAN) – Isu etanol 3,5% dalam base fuel Pertamina kini tak hanya soal persaingan bisnis, tetapi juga memunculkan kekhawatiran di kalangan pemilik kendaraan.
Banyak yang bertanya, apakah campuran etanol aman untuk mesin mobil maupun motor, terutama kendaraan keluaran lama?
Sejumlah SPBU swasta menolak menjual bahan bakar ini dengan alasan perbedaan spesifikasi teknis. Kondisi itu menambah keraguan konsumen, apakah etanol bisa menimbulkan dampak buruk pada kendaraan di masa depan.
Apa Itu Etanol?
Etanol merupakan alkohol (C₂H₅OH) yang dihasilkan melalui fermentasi bahan nabati seperti jagung, singkong, atau tebu.
Di sektor energi, etanol dipakai sebagai campuran bensin untuk menciptakan biofuel yang lebih ramah lingkungan.
Biasanya, campuran ini ditandai dengan kode E. Misalnya, E5 berarti bensin bercampur 5% etanol, E10 berarti 10% etanol, bahkan ada E85 yang berisi 85% etanol untuk kendaraan khusus.
Dampak pada Mesin
Riset dari Society of Automotive Engineers tahun 2023 menunjukkan campuran rendah seperti E5 relatif aman bagi mayoritas kendaraan modern. Bahkan, pabrikan otomotif dunia telah mengizinkan penggunaan bensin bercampur etanol hingga 10%.
Namun, kendaraan lawas cenderung lebih rentan. Masalah yang mungkin muncul adalah korosi pada tangki, saluran bahan bakar, serta komponen logam lain. Selain itu, kualitas bahan bakar yang tidak stabil bisa memengaruhi performa mesin.
Karena itu, pemilik mobil atau motor disarankan rutin mengecek sistem bahan bakar bila memakai BBM bercampur etanol.