(KLIKANGGARAN) – Perum Bulog menegaskan bahwa beras untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tetap aman dan layak untuk dikonsumsi masyarakat.
“Dari total stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang saat ini dikuasai Bulog, yaitu 3,9 juta ton beras, terdapat beras yang mendapatkan prioritas untuk segera dilakukan langkah reproses,” kata Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto melalui keterangan resminya pada Jumat, 5 September 2025.
Reproses merupakan langkah teknis agar mutu beras tetap terjaga hingga siap disalurkan ke masyarakat. Dari total stok yang dikelola Bulog, hanya sekitar 0,1 persen yang masuk tahap reproses.
Bulog saat ini mengelola 3,9 juta ton CBP, dengan komposisi 2,95 juta ton berasal dari hasil serapan petani lokal, sementara sisanya merupakan hasil impor sesuai penugasan pemerintah di akhir 2024.
Senada dengan Suyamto, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal menegaskan jaminan kualitas beras SPHP.
“Bulog memastikan seluruh beras yang disalurkan selalu melalui pemeriksaan yang ketat, baik kuantitas maupun kualitasnya,” ujar Rizal dalam keterangannya kepada media pada Jumat, 5 September 2025.
“Kami berkomitmen agar beras yang diterima masyarakat dalam kondisi baik dan layak konsumsi,” tegasnya.
Untuk memastikan standar mutu tersebut, Rizal menjelaskan Bulog secara rutin melakukan uji laboratorium. Pengujian terakhir pada Agustus 2025 dilakukan oleh PT Saraswati Indo Genetech dan PT Sucifindo.
Hasil uji laboratorium menunjukkan beras yang dikelola Bulog tetap memenuhi standar kualitas yang baik dan layak untuk didistribusikan.**