(KLIKANGGARAN) - Harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dipastikan tidak berubah.
Pemerintah melalui rapat koordinasi terbatas dengan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan harga tetap bertahan meskipun Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebelumnya sempat mengusulkan penyesuaian.
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, memastikan harga eceran tertinggi (HET) beras SPHP masih di angka Rp12.500 per kilogram.
Baca Juga: Jumlah Penduduk di Luwu Utara Tembus 336.360, Masamba Catat Jumlah Penduduk Tertinggi
"Tetap HET-nya. Tetap Rp12.500. Tidak boleh dinaikkan," ujarnya di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Senin 1 September 2025.
Rizal menyebutkan keputusan mempertahankan harga ini diambil dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat yang sedang tertekan.
"Karena masyarakat sudah susah sekarang. Tidak akan dinaikkan, supaya masyarakat juga tenang," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan meski harga gabah kering giling (GKG) meningkat dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram, rapat memutuskan HET beras SPHP tidak akan berubah.
"Jadi tidak ada kenaikan harga beras Bulog," ujar Arief.
Ia menekankan langkah ini bertujuan agar masyarakat tetap bisa memperoleh beras dengan harga yang terjangkau. Pemerintah pun berharap kebijakan tersebut mampu menjaga stabilitas pangan dan memberi rasa tenang bagi masyarakat.**
Artikel Terkait
Mentan Amran Ungkap Modus Beras Biasa Dijual Premium, Kerugian Capai Rp99 Triliun
Kasus Mafia Pangan: Mentan Amran Paparkan 212 Merek Beras Oplosan dan DPO Pejabat Kementan
Kemendagri Pertanyakan Anomali Harga Beras: SPHP Bulog Sudah Disalurkan, Tapi Harga di Pasar Tetap Naik
Dana Jumbo Rp22,7 Triliun untuk Bulog, Pemerintah Targetkan Serap 3 Juta Ton Beras Petani dalam RAPBN 2026
Lapor Capaian ke Presiden, Mentan Klaim Harga Beras Turun dan Siapkan Operasi Pasar 1,3 Juta Ton Hingga Akhir 2025