Selain itu, customer zero membantu perusahaan lebih efisien. Revisi bisa dilakukan lebih cepat berdasarkan masukan internal sehingga menghemat biaya besar pasca-peluncuran.
Dengan strategi ini, CIO tidak lagi dipandang sebagai cost center, melainkan sebagai motor penggerak yang mampu menjembatani kebutuhan internal dan pasar.
“Dengan menggunakan produk sendiri sebelum diluncurkan, CIO bisa memastikan kualitas sekaligus menekan risiko reputasi,” demikian menurut laporan Forbes.
Tak heran bila kini teknologi ditempatkan sebagai inti strategi bisnis. CIO berperan penting membuktikan bahwa teknologi dapat menghadirkan nilai nyata bagi pertumbuhan perusahaan.**