bisnis

Rusia Putuskan Pelarangan Impor Pisang dari Ekuador setelah Ditemukan Hama Berbahaya Pembawa Kolera

Senin, 5 Februari 2024 | 10:34 WIB
Ilustrasi: Pisang (Pixabay/StockSnap)

KLIKANGGARAN -- Regulator keamanan pangan Rusia, Rosselkhoznadzor, telah melarang sebagian impor pisang dari Ekuador, yang merupakan eksportir buah terbesar di dunia.

Pelarangan impor pisang oleh Rosselkhoznadzor disampaikan setelah badan tersebut menemukan hama berbahaya dalam pengiriman, kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan di situsnya pada hari Jumat, dikutip rt.com.

Pelarangan impor pisang tersebut menargetkan lima eksportir Ekuador, dan akan mulai berlaku pada 5 Februari.

Hama yang dimaksud adalah lalat bungkuk polifag (Megaselia scalaris Loew), yang dianggap sebagai item karantina berbahaya bagi Rusia dan negara-negara EAEU, karena dapat menularkan berbagai macam produk dan merupakan pembawa kolera dan wabah lebah.

Rosselkhoznadzor meminta pemasok di Ekuador untuk menyelidiki produsennya, dan memperingatkan bahwa tindakan yang lebih ketat dapat dilakukan jika pihak yang berwenang gagal mengambil tindakan untuk mencegah pasokan pisang yang tidak aman ke Rusia. Moskow adalah salah satu pembeli produk terbesar di Ekuador.

Baca Juga: Merpati yang Dicurigai Mata-Mata Tiongkok Dibebaskan setelah 8 Bulan Ditahan di India

Dalam langkah terpisah, regulator juga melarang impor negara lain di Ekuador, yang masuk ke negara-negara tersebut melalui Belanda, Jerman, Latvia, dan Lituania.

Rosselkhoznadzor mengatakan telah mengirimkan pemberitahuan kepada otoritas terkait di negara-negara UE tersebut, meminta agar mereka berhenti melakukan sertifikasi anyelir Ekuador mulai tanggal 9 Februari.

Badan tersebut menjelaskan bahwa mereka telah menemukan thrips bunga California (Frankliniella occidentalis), sebuah hama yang dapat menyebabkan kerugian panen 100% pada bunga asal Ekuador.

Larangan ini terjadi beberapa hari setelah Presiden Ekuador, Daniel Noboa, berencana mengumumkan untuk memberikan peralatan militer usang buatan Rusia dan Ukraina kepada AS yang ia klaim sebagai “barang bekas” dengan ketidakseimbangan perangkat keras baru buatan AS.

Sebagai tanggapan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova memperingatkan bahwa tindakan tersebut akan melanggar perjanjian yang sudah ada, yang tidak mengizinkan Ekuador mentransfer peralatan buatan Rusia ke pihak ketiga tanpa izin dari Moskow.

Viktor Bondarev, wakil ketua pertama Komite Pertahanan Senat Rusia, mengatakan bahwa dengan mengirimkan senjata ke AS, Ekuador juga akan melanggar status netralnya dalam konflik Ukraina, karena mereka pada akhirnya akan menuju ke Kiev.

Tags

Terkini