Merpati yang Dicurigai Mata-Mata Tiongkok Dibebaskan setelah 8 Bulan Ditahan di India

photo author
- Senin, 5 Februari 2024 | 09:50 WIB
Gambar hanya ilustrasi, tidak terkait isi berita (Pixabay/sharkolot)
Gambar hanya ilustrasi, tidak terkait isi berita (Pixabay/sharkolot)


KLIKANGGARAN -- Seekor merpati yang sempat dicurigai melakukan spionase untuk Tiongkok telah dibebaskan oleh pejabat India setelah ditahan selama 8 bulan.

Pembebasan merpati itu terjadi setelah intervensi dari People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) India, demikian kelompok hak asasi hewan tersebut mengatakan, lansir RT.com.

Merpati itu ditangkap pada Mei 2022 di dekat pelabuhan Mumbai karena mengenakan dua cincin di kakinya dengan tulisan Tiongkok di sayap, memicu kecurigaan keterlibatannya dalam spionase.

Namun kemudian diputuskan bahwa merpati itu hanyalah burung balap asal Taiwan yang tersesat ke India.

Baca Juga: Berusaha Menyeberangi Sungai, Seorang Pria di Brebes Tewas Terseret Arus

Selama 8 bulan, merpati itu ditahan di rumah sakit hewan sebelum dipindahkan pekan lalu ke shelter hewan Bombay Society for the Prevention of Cruelty to Animals (BSPCA). Staf BSPCA kemudian membebaskan burung itu pada Selasa kemarin.

"Setelah tahu ada merpati ditahan di rumah sakit hewan selama 8 bulan, PETA India langsung bertindak memastikan kebebasannya. Setelah intervensi kami, polisi Mumbai menyetujui pembebasan burung yang dituduh keliru itu," tutur PETA.

Insiden ini bukan pertama kalinya burung dicurigai mata-mata di India. Pada 2020, polisi di Kashmir juga pernah membebaskan seekor burung setelah melintas di perbatasan India-Pakistan yang diawasi ketat tentara.

Pada tahun 2016, seekor merpati lain ditahan di India setelah dilaporkan ditemukan membawa catatan berisi ancaman terhadap Perdana Menteri Narendra Modi.

Secara historis, merpati telah digunakan dalam operasi mata-mata – termasuk oleh Inggris selama Perang Dunia Kedua – untuk menyampaikan pesan.

Yang terkenal, seekor burung bernama Gustav membawa berita pertama tentang pendaratan D-Day kembali ke Inggris setelah rinciannya dilampirkan pada utusan bersayap di Pantai Sword di Normandia pada tanggal 6 Juni 1944.

Tahun lalu, para ilmuwan di negara bagian New Mexico, AS, mulai mengerjakan sebuah proyek yang bertujuan untuk mengubah burung-burung mati yang telah dikenai pajak menjadi drone untuk lebih memahami kebiasaan kawanan burung dalam penerbangan.

Penelitian tersebut, yang dipresentasikan tahun lalu di American Institute of Aeronautics and Astronautics, juga dapat dimanfaatkan untuk memungkinkan spionase diarahkan pada sasaran militer, menurut laporan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: rt.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X