Anak Usaha IMPC Gandeng Marubeni dan DNP Ubah Limbah Plastik Jadi Bahan Bangunan Ramah Lingkungan dan Terjangkau

(KLIKANGGARAN) – Upaya mengurangi limbah plastik di Indonesia kini memasuki babak baru. Anak perusahaan PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC), PT Sirkular Karya Indonesia (SKI) resmi menggandeng PT Marubeni Indonesia dan PT DNP Indonesia (DNP) dalam kemitraan strategis.

Kerja sama ini berfokus pada pengolahan limbah plastik menjadi material bahan bangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan dan bernilai guna tinggi. Hasil kolaborasi tersebut diharapkan dapat menjangkau masyarakat luas, sekaligus membantu menekan polusi plastik yang kian menjadi persoalan global.

Selain berorientasi pada inovasi bisnis, inisiatif ini juga mendukung penerapan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) No. 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.

Baca Juga: Skandal SPPG Bekasi Bikin Geger: Kepala Pelayanan Dituding Arogan dan Cabul, Korban Ungkap Pelecehan Berkedok Permintaan Maaf

Limbah DNP Diolah Jadi Produk SKI

Dalam kesepakatan tersebut, limbah plastik hasil produksi DNP yang sebelumnya dibakar pada suhu tinggi kini dialihkan untuk diolah oleh SKI.

Perusahaan akan memproses limbah tersebut menjadi produk bangunan inovatif dan tahan lama, yang dapat digunakan kembali dan dipasarkan secara nasional.

Di pasar, produk hasil olahan itu akan dikenal dengan merek Alduro Roof (untuk atap) dan Alduro Board (untuk kebutuhan dinding dan konstruksi).

Baca Juga: Viral Temuan Air Baku Aqua Tak Sesuai Iklannya, Dedi Mulyadi Soroti Sumur Bor dan Isu Lama Cemaran BPA

Mendorong Akses Bahan Bangunan Terjangkau

Melalui produk Alduro, SKI menargetkan agar bahan bangunan berkelanjutan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa mengorbankan kualitas dan keamanan lingkungan.

“Inisiatif ini mencerminkan semangat kami untuk memimpin perubahan menuju industri yang lebih berkelanjutan,” ujar Sugiarto Romeli, Direktur Utama PT Sirkular Karya Indonesia pada Kamis, 23 Oktober 2025.

“Melalui pendekatan kolaboratif dan teknologi pengolahan material daur ulang yang kami kembangkan, kami percaya limbah bukanlah akhir dari siklus, tetapi awal dari nilai baru yang dapat kita ciptakan bersama,” jelasnya.