IFG Tegaskan Tata Kelola dan GRC Jadi Fondasi Transformasi Industri Asuransi

photo author
- Kamis, 4 September 2025 | 10:50 WIB
Dari kiri ke kanan: Sapto Amal Damandari, Achmad Ghufron, Sumiyati, dan Joni Patibang dalam Konferensi Nasional IIA Indonesia 2025 di Medan. (Foto: dn/if)
Dari kiri ke kanan: Sapto Amal Damandari, Achmad Ghufron, Sumiyati, dan Joni Patibang dalam Konferensi Nasional IIA Indonesia 2025 di Medan. (Foto: dn/if)

(KLIKANGGARAN) – Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN sektor asuransi, penjaminan, dan investasi, menegaskan tata kelola yang kuat merupakan kunci utama dalam transformasi industri asuransi nasional.

Hal ini disampaikan IFG saat mendukung Konferensi Nasional The Institute of Internal Auditors (IIA) Indonesia 2025 yang digelar di Medan, 27–28 Agustus 2025. Acara bertema “Audit for Tomorrow: Strategic. Future-Ready. Sustainable” itu dihadiri lebih dari 600 peserta dari kalangan regulator, praktisi, akademisi, hingga perusahaan nasional dan multinasional.

Baca Juga: Timnas U-23 Ditahan Imbang Laos di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026, Erick Thohir Minta Garuda Muda Segera Bangkit, Nitizen Kecewa, Singgung STY

Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S. Adji, menekankan bahwa tata kelola, manajemen risiko, dan kontrol (GRC) menjadi landasan utama transformasi bisnis perusahaan.

“Sebagai bagian dari Danantara Indonesia, IFG percaya bahwa penguatan tata kelola dan GRC merupakan landasan strategis untuk memastikan transformasi bisnis berjalan sehat, transparan, dan berkelanjutan. Audit internal bukan sekadar fungsi pengawasan, melainkan mitra strategis yang mengawal arah perubahan,” ujarnya.

Baca Juga: Audiensi dengan Mahasiswa, Dasco Minta Maaf DPR Keliru Jalankan Tugas dan Janji Evaluasi Tunjangan hingga Moratorium Kunjungan Luar Negeri

Dalam praktiknya, IFG menerapkan four eyes principles, mekanisme pengawasan berlapis di mana setiap keputusan penting harus mendapat persetujuan minimal dari dua pihak berwenang.

Prinsip ini diharapkan memperkuat akuntabilitas dan meminimalkan risiko dalam pengambilan keputusan bisnis.

“IFG berkomitmen menghadirkan praktik terbaik di bidang asuransi, penjaminan, dan investasi. Kami ingin mendorong perubahan paradigma industri asuransi nasional, dari sekadar common practice menjadi best practice,” tambah Denny.

Sementara itu, Managing Director Internal Audit Danantara Indonesia, Achmad Hidayat, menilai transformasi audit internal mendesak dilakukan dengan memanfaatkan teknologi.

Baca Juga: Puan Maharani Janji DPR Berbenah, Siap Dengarkan Aspirasi Rakyat dan Cabut Kebijakan Tunjangan serta Kunjungan Luar Negeri

“Transformasi audit internal tidak bisa lagi ditunda. AI dan data analytics bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan untuk meningkatkan efektivitas, mendeteksi risiko lebih dini, dan memberikan nilai tambah yang nyata bagi organisasi. Namun teknologi hanyalah alat, nilai sejati audit tetap terletak pada rasa ingin tahu, empati, dan pemikiran kritis auditor,” ujarnya.

Dukungan IFG pada forum IIA 2025 ini menegaskan komitmen holding asuransi BUMN tersebut dalam memperkuat tata kelola, membangun kepercayaan publik, serta memastikan setiap langkah transformasi industri sejalan dengan prinsip transparansi, integritas, dan akuntabilitas.**
.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X