Mendag: Waralaba Lokal Lebih Banyak, tapi Popularitasnya Masih Kalah Bising Dibanding Merek Asing di Pasar Indonesia

photo author
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:21 WIB
Menteri Perdagangan Indonesia, Budi Santoso (kiri) sebut waralaba lokal lebih banyak dari asing.  ((Instagram/budisantosofficial))
Menteri Perdagangan Indonesia, Budi Santoso (kiri) sebut waralaba lokal lebih banyak dari asing. ((Instagram/budisantosofficial))

(KLIKANGGARAN) – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyoroti kondisi bisnis waralaba di Indonesia. Ia menyebut jumlah waralaba lokal sebenarnya lebih banyak dibandingkan merek asing, namun popularitasnya masih kalah gaung.

"Kalau menurut data yang terdaftar, (bisnis waralaba lokal) lebih banyak, masih banyak waralaba lokal dibanding waralaba asing," kata Budi dalam acara Opening Ceremony the 24th International Franchise, Licence, and Business Concept Expo and Conference (IFRA) 2025 di Jakarta, Jumat 29 Agustus 2025.

"Tapi mungkin, ya kadang-kadang kalau saat berbicara tentang kewirausahaan, waralaba asing itu lebih ramai," imbuhnya.

Baca Juga: Mahfud MD soal Driver Ojol Tewas Dilindas Rantis: Bukan Pendemo atau Aparat, Pejabat Korup Serakah yang Harus Disalahkan

Budi menilai waralaba bisa menjadi salah satu jalan untuk mendorong lahirnya wirausahawan baru. Saat ini, rasio kewirausahaan Indonesia baru 3,1 persen, jauh tertinggal dari negara maju yang rata-rata 10–12 persen.

Menurutnya, bisnis waralaba memberi kemudahan karena sistem manajemen dan operasionalnya sudah jelas, sehingga cocok untuk pelaku usaha pemula.

"Ya persyaratan untuk menjadi waralaba atau mewaralabakan produknya pun juga tetap. Artinya Bapak-Ibu tidak perlu ragu-ragu bagi teman-teman entrepreneur muda yang ingin berusaha. Dan costnya sebenarnya malah lebih murah," ujarnya.

Baca Juga: Soal Insiden Ojol Tewas Saat Demo Ricuh, Prabowo Kecewa dan Terkejut: Usut Tuntas, Petugas yang Salah Harus Bertanggung Jawab

Pemerintah, kata Budi, juga tengah mendorong ekspansi merek lokal ke luar negeri melalui kolaborasi lintas kementerian, termasuk Kemendag, BUMN, Pariwisata, UMKM, hingga Ekonomi Kreatif. Tujuannya agar kuliner dan produk khas Indonesia makin dikenal mancanegara.

Sejumlah waralaba lokal bahkan telah menembus pasar Filipina dan Bangladesh. Pemerintah membuka peluang bagi pelaku waralaba memanfaatkan kantor perwakilan dagang Indonesia di luar negeri.

Baca Juga: 7 Anggota Brimob Diperiksa Terkait Driver Ojol Tewas Dilindas Rantis, Kadiv Propam Tegaskan Proses Hukum Transparan

Selain itu, program business matching yang berjalan sejak Januari 2025 berhasil mencatat transaksi signifikan.

"Program ini berjalan sudah mulai Januari dan Januari-Juni semester pertama, transaksinya sudah US$90,04 juta, jadi sudah Rp1,4 triliun. Dan itu adalah UMKM kita yang rata-rata atau 70 persen itu belum pernah ekspor," ungkapnya.**

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X