Palembang, Klikanggaran.com
Ketua Komisi Pemilihan Umum, Arief Budiman mengatakan, lembaganya tengah merancang opsi pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang tertunda karena pandemi Corona (Covid-19).
Arief mengatakan, ada tiga opsi kapan Pilkada akan digelar, yakni Desember 2020, Maret 2021, atau September 2021.
"Misalnya kita pilih Desember, maka Mei tanggal 30 kita sudah harus mulai tahapannya," kata Arief.
Lantas, ditundanya Pilkada 2020 siapa yang akan diuntungkan?
Pemerhati Politik, Drs Bagindo Togar Butar Butar berpendapat, fairnya bagi penantang dan petahana Pilkada ditunda tidak lebih tiga bulan. Akan tetapi jika ditunda lama hingga satu tahun, maka penantang akan diuntungkan.
"Seperti kita ketahui Februari para petahana akan habis masa jabatannya. Dengan begitu tidak bisa lagi menggunakan simpul-simpul kekuasaannya. Selain itu penantang akan ada waktu untuk menghimpun kekuatannya," ulas Bagindo pada Klikanggaran.com, Kamis (09/04/20).
Di tengah wabah Corona seperti sekarang ini orang tidak bisa melakukan tatap muka, namun siapa yang bisa memanfaatkan Medsos dialah yang akan populer.
"Apalagi kan sekarang penggunaan internet ini sudah sangat luar biasa. Medsos juga begitu. Yang jelas populer dulu lah, rillnya ya kita lihat nanti," katanya.
Meskipun seandainya darurat penangan Covid-19 dicabut, Bagindo menganalis jika tidak serta merta orang akan berpikir langsung ke Politik.
"Kalau seandainya BNPB menghentikan tanggap darurat lantaran kondisi sudah membaik. Orang juga tidak langsung berpikir ke Politik. Paling 1 atau 2 bulan kedepan. Mereka akan melakukan interaksi sosial yang saat ini terputus. Seperti ketemu sahabat lama dan mudik kumpul keluarga," pungkas Forum Demokrasi Sriwijaya itu.
Ikuti Twitter resmi Klikanggaran.com
https://twitter.com/klikanggaran/status/1248108069277630470?s=19
