Rekomendasi Gerindra Jatuh Pada Heri Amalindo, Simak Soal Pendampingnya

- Selasa, 7 April 2020 | 12:13 WIB
PhotoPictureResizer_190828_151756035_crop_660x330
PhotoPictureResizer_190828_151756035_crop_660x330


PALI, Klikanggaran.com

 

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, telah mengeluarkan empat SK rekomendasi bagi Balon Kepala Daerah (Balonkada) dari tujuh Kabupaten se-Sumsel yang akan menggelar Pilkada serentak 2020 (sebelum ditunda).

 

Salah satunya Kabupaten Pali, dimana rekomendasi Partai besutan Prabowo Subianto tersebut jatuh pada Petahana, Ir H Heri Amalindo.

 


-
Rekomendasi Gerindra untuk Ir H Heri Amalindo di Pilkada Pali yang langsung ditandatangani oleh Prabowo Subianto

 

Kabar rekomendasi Gerindra jatuh ke Ir H Heri Amalindo dibenarkan oleh anggota DPRD Sumsel asal Gerindra, Asgianto ST.

 


 

"Alhamdulillah benar, apa yang menjadi usulan dari DPC ke DPP bahwasannya Gerindra mendukung Bapak H Heri Amalindo untuk pilkada Pali 2020," ujar Asgianto saat dikonfirmasi Klikanggaran.com, Selasa (07/04/20).

 


Terkait saat ditanya adanya sebuah kabar yang menyebutkan jika rekomendasi Gerindra memasangkan Heri Amalindo-Soemarjono.

 

Asgianto terkesan enggan menanggapinya lebih jauh.

 

"Soal siapa pasangannya Gerindra tidak ada masalah," cetusnya.

 

Pengamat Politik yang juga Forum Demokrasi Sriwijaya, Bagindo Togar berpendapat, jatuhnya rekomendasi Gerindra ke Petahana ia anggap wajar dan realistis.

 

"Terkait rekomendasi tersebut saya kira wajar dan realistis. Sebelum ke DPP tentunya ada masukan dari daerah DPD dan DPC, juga pertimbangan lain dan juga survei," ujar Bagindo.

 

Dalam konteks pelaku politik semuanya pragmatis. Dimana dalam kontestasi hanya ada dua pilihan hitam dan putih.

 

"Kompromi itu hanya ada di awal atau di tengah. Mana ada kompromi di akhir. Di akhir itu hitam dan putih (Menang atau kalah). Mana ada orang bertarung untuk kalah. Semua orang bertarung untuk menang," katanya.

 

Lanjutnya, itulah alasannya mengapa semua partai tentunya akan mendukung yang elektabel.

 

"Yang elektabel itu biasanya rata-rata petahana. Karena mungkin selain kinerjanya, kemampuannya dalam memobilisasi dalam tanda kutip karena dia pejabat publik biaya cost juga tidak besar. Apalagi dikaitkan dengan kinerjanya, seperti di Pali dimana Heri sukses memimpin DOB Pali," pungkasnya.


 


 



 


 

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X