Palembang,Klikanggaran.com - Sebagai salah satu pilar dan instrumen dalam proses demokrasi, partai politik masih dianggap elite dan berkelas. Sebab, jika masih diakui sebagai salah satu mesin politik yang mampu meraup suara dalam pemilu dan menentukan kebijakan.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sumatera Selatan (Sumsel), akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda). Dimana agenda tersebut direncanakan berlangsung pada awal Maret 2020 mendatang.
Pengamat politik Sumsel, Drs Bagindo Togar SH.Msi, menilai tiga trah (kelompok) insider (orang dalam) Partai Golkar tengah berupaya menjadi tokoh sentral diwilayah Sumatera Selatan (Sumsel), dan satu yakni Herman Deru/Gubernur Sumsel juga akan coba menjalin hubungan khusus dengan tokoh tokoh Golkar diatas, yang memiliki kemiripan kepentingan politik dan chemistry politik.
“Paling tidak hingga menjelang tahun 2024. Pertarungan politik internal Partai Golkar di Sumsel, pasti akan sangat menarik, karena dikomandoi oleh tiga tokoh paling senior di daerah ini, dan musda kali ini menjadi 'arena last fight' bagi ke tiga tokoh tersebut, alias now or loose,” ujar Bagindo pada Klikanggaran.com, Jumat (7-2).
Direktur eksekutif forum demokrasi sriwijaya ini, juga menuturkan sisi lain yang hampir semua unsur kekuatan dimiliki oleh ketiga elite itu, mulai daru modal politik, sosial, network, empirikal juga finansial relatif sama kekuatannya.
"Artinya kembali kepada kecerdasan strategi pemenangan dan kemampuan meyakinkan peserta musda serta peran elite DPP Partai Golkar. Akan tetapi, yang perlu diwaspadai para kader maupun elite partai berlambang pohon beringin ini adalah, infiltrasi kekekuatan politik lain diluar Partai Golkar, yang mencoba mereduksi pengaruh, pengalaman juga kapabilitas partai ini dalam pengelolaan pemerintahan didaerah," tuturnya.
"Tentu saja atensi, trust dan legitimasi publik/ simpatisan tentu saja perlu perhatian aeksama dari para kader atau elite partai yang sering berjaya dalam kontestasi politik diwilayah Sumatera Selatan ini," tandas Bagindo.