Ada Kekuatan Besar di Belakang Ahok

photo author
- Minggu, 28 Agustus 2016 | 15:52 WIB
images_berita_Ags16_Diskusi
images_berita_Ags16_Diskusi

Jakarta, Klikanggaran.com - Nama Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama, atau biasa disapa Ahok memang banyak menyita perhatian publik, terlebih dengan sikapnya yang selalu kontroversial.

Pengamat Politik, Ubeidillah Badrun dalam sebuah diskusi di Cikini mengomentari hal tersebut. Menurutnya nama Ahok besar karena saat ini ia sedang berkuasa dan memimpin kota yang besar yaitu Jakarta.

Bukan hanya itu, kedekatan Ahok dengan sang penguasa negara juga menjadi faktor terdongkraknya namanya.

 

"Jika Ahok masih dekat dengan kekuasaan dan militer, maka kemungkinan besar Ahok berkuasa kembali," kata Ubeidillah di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (28/08/16).

Bagi Ubeidillah, dalam kancah politik nama Ahok cukup unik, hal ini karena sang gubernur yang juga calon petahana tersebut bukanlah seorang politisi kader partai, namun seakan menjadi magnet yang mampu menarik perhatian partai politik. Nah, di sinilah timbul pertanyaan, adakah kekuatan besar di belakang Ahok?

"Begitu hebatnya Ahok, harus kita akui. Padahal Ahok bukan orang partai, ini menjadi sebuah pertanyaan, siapa kekuatan besar di belakang Ahok?" ujarnya.

Ubeidillah menduga, ada kekuatan dengan modal yang sangat besar di belakangnya, sehingga dunia politik saat ini mampu dikendalikan dari balik layar.

"Hal inilah mengapa kita menyebut bahwa saat ini dunia politik telah menjadi industri, dapat dikatakan sebagai industri politik. Dengan merapatnya 3 partai politik besar ke Ahok, sudah dapat dipastikan bahwa ada kekuatan besar di belakang Ahok, apalagi jika nanti pada akhirnya PDIP juga merapat," tukasnya.

Padahal, Ubeidillah menambahkan, PDIP perjuangan sebagai partai pemenang pemilu di DKI Jakarta dengan perolehan suara sekitar 1,5 juta suara pun dibuat bimbang. Lalu, apakah partai besutan Megawati Soekarno Putri itu akan mendukung Ahok, ataukah PDIP akan membuat langkah berani dengan mengusung calon dari kadernya sendiri? Ini patut kita tunggu.

"Padahal secara teori politik, sebagai pemenang pemilu, PDIP berhak memimpin DKI (mengajukan calonnya sendiri)," pungkasnya.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kit Rose

Tags

Rekomendasi

Terkini

X