Jakarta, KlikAnggaran.Com - Pentas demokrasi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tidak akan lama lagi. Namun, hingga kini hanya Gubernur Petahana (Ahok) yang telah menyatakan diri akan berlaga pada pentas demokrasi lima tahunan tersebut.
Sementara, partai-partai lain terkesan masih saling menunggu satu sama lain dalam menentukan calon yang akan diusung, tidak terkecuali Partai Kebangkitan Bangsa. Hal ini dapat dilihat dari apa yang dilontarkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB), Hasbiyallah Ilyas.
Ia menyatakan bahwa saat ini PKB memang belum menentukan siapa calon yang akan diusung pada Pilkada nanti, karena proses penjaringan belum usai. Namun bukan hanya itu, tradisi PKB dalam menentukan pilihan untuk dukungan juga harus menunggu restu dari kyai-kyai NU.
"Yang pasti PKB tidak mungkin berjalan tanpa restu kyai NU," kata Hasbiyallah di kantor DPW PKB, Jl. Murtado, Pramuka, Jakarta Pusat, Senin (25/07/16).
Hasbiyallah menambahkan, bahwa restu kyai NU dibutuhkan, mengingat bahwa PKB merupakan partai yang lahirnya dibidani oleh para kyai NU. Dan, perlu diingat bahwa restu kyai ini bisa dikatakan sebagai sebuah tradisi bagi PKB dalam menentukan arah perjuangan maupun arah dukungan, seperti halnya dalam Pilpres 2014 lalu.
"Terbukti, dalam pilpres 2014 semua kader PKB solid mendukung Jokowi karena ada restu ulama," jelasnya.
Untuk diketahui, nama-nama bakal calon gubernur yang masuk dalam radar PKB antara lain: Budi Waseso (Ketua BNN), Saefullah (Ketua PWNU/Sekda DKI Jakarta), Sandiaga S. Uno (pengusaha/politisi), serta Yusril Ihza Mahendra (Ketua Umum PBB/pengacara).