Jakarta, Klikanggaran.com - Panasnya eskalasi politik Jakarta dinilai merugikan masyarakat pemilih, karena selama ini program-program para kandidat tertutupi oleh berbagai isu yang menyerang Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Jika pemenangnya pasangan Agus-Silvi atau Anis-Uno, masyarakat seolah telah membeli kucing dalam karung.
"Sekeras apa pun dua kandidat ini berkampanye, program mereka tidak akan melekat di masyarakat. Karena saat ini publik Jakarta kepalanya terisi oleh pro kontra pada kasus yang menimpa Ahok," ujar Koordinator Jakarta Hebat, Fauzan Luthsa.
Walau Gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama terus diserang, situasi ini dinilai dapat juga memberikan keuntungan bagi pasangan Ahok-Djarot.
"Yang diingat publik kan yang sudah dilakukan oleh Ahok. Banjir yang kini cepat surut, pembersihan bantaran kali dengan skema relokasi, perbaikan infrastruktur, penjaga mushola yang diberangkatkan umroh, hingga pelayanan izin dan administrasi kependudukan yang cepat dan gratis. Belum lagi soal MRT dan LRT. Siapa yang dapat menyangkal hal tersebut," ujar relawan pendukung Ahok ini.
Fauzan mengatakan, para relawan Jakarta Hebat selama ini bekerja dalam senyap di tengah masyarakat.
"Bahkan kami juga berada di basis-basis masyarakat yang selama ini terlihat menolak Ahok. Masyarakat mengakui capaian-capaian yang telah dilakukan Ahok, namun karena gempuran pemberitaan, pendekatan gencar ormas pembawa nama agama dan partai politik, mereka jadi bimbang. Ini hanya soal waktu saja. Dengan konsisten dekat pada masyarakat, aku yakin Ahok akan meraih simpati," ujar mantan aktivis '98 ini.
Walau pun secara terang-terangan mendukung Ahok, kelompok relawan ini justru menawarkan relawan-relawan kandidat lain untuk melakukan diskusi publik di kampung-kampung dan di wilayah lain Jakarta untuk membedah program para kandidat.
"Dibuka aja pada masyarakat, toh publik Jakarta cerdas-cerdas. Ini justru akan menjadi pendidikan politik yang bagus bagi masyarakat," tutupnya.
