Jakarta, Klikanggaran.com - Demokrasi Indonesia memang mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat bila dibandingkan dengan era sebelum reformasi. Baik buruk dampak dari demokrasi secara otomatis menjadi sebuah hal yang harus diterima. Akan tetapi, yang menjadi sorotan kita saat ini adalah hal-hal yang dapat berakibat membahayakan kelangsungan demokrasi di negeri ini.
Ketua Umum Barisan Muda PAN (BM PAN), Ahmad Yohan, dalam diskusi "Mewujudkan Pilkada serentak 2017 yang Aman dan Damai Guna Menuju Demokrasi yang Berkualitas" di Menteng, Senin (17/10/2016) mengungkapkan kekhawatirannya terhadap perkembangan era demokrasi saat ini. Salah satu elemen demokrasi yang menjadi perhatiannya adalah perkembangan dan perjalanan lembaga survei.
Saat ini, Yohan melanjutkan, banyak konsultan politik dan lembaga politik yang bekerja tidak berdasarkan hati nurani. Para konsultan bisa menyulap para calon kepala daerah yang awalnya tidak memiliki kapabilitas menjadi calon yang sangat kredibelitas.
"Yang perlu kita soroti dalam demokrasi kita yaitu para konsultan dan lembaga politik yang sering menggiring masyarakat mengikuti opininya. Padahal dalam demokrasi itu rakyat memilih langsung dan aktif dengan pemimpinnya," kata Yohan.
Yohan menambahkan, dalam era demokrasi ini, harusnya para konsultan politik lebih mengedepankan metodologi survei yang berkualitas berdasarkan fakta-fakta di lapangan, bukan malah mengesampingkan keadaan yang sebenarnya.
"Saya tidak pernah melarang, dalam demokrasi ini sangat penting. Tapi, yang kita soroti adalah cara kerjanya, yang tanpa hati nurani, yang hanya bisa membungkus dan memoles calon pemimpin dengan mengorbankan demokrasi," tegasnya.
