Jakarta, Klikanggaran.com - Pesta demokrasi pelan tapi pasti berjalan semakin mendekat, peta dalam percaturan politik pun datang bertebaran, pertanyaan dan spekulasi datang baik dari kalangan pengamat politik sendiri maupun dari berbagai kalangan lain.
Di antara peta-peta politik yang bertebaran tersebut, ada Uchok Sky Khadafi, Direktur CBA, dalam kesempatan berbincang dengan klikanggaran menjabarkan petanya tentang Sandiaga dan wakilnya yang berasal dari PKS. Menurutnya, pasangan ini tidak bakal menang melawan Ahok.
“Nggak usah lawan Ahok, lawan Yusril atau Rizal saja. Sandiaga bisa kalah telak,” cetusnya pada klikanggaran, Selasa (13/9/2016).
Kemudian Uchok memberikan jawaban, bahwa kelemahaan Sandiaga dalam hal ini adalah, keberadaan wakilnya yang berasal dari PKS, yaitu Mardani, yang tidak dikenal publik, dan citra PKS saat ini sedang buruk di Jakarta. Jadi menurut Uchok tak usah dipaksakan menggandengkan Sandiaga dengan Mardani.
“Kalau ingin menang dan mendapatkan kembali dukungan PKB, maka Sandiaga harus pilih pendampingnya dari PKB atau NU, yaitu Saefullah atau Luluk Nur Hamidah. Mungkin Sandiaga tidak cocok dengan Saefullah yang Setda Jakarta, tapi akan lebih baik dan enjoy bersama Luluk Hamidah,” lanjutnya.
Karena saat ini menurut Uchok potensi pemilih perempuan di Jakarta sangatlah besar, maka pasangan yang "pasti" untuk mendulang suara pemilih perempuan adalah Sandiaga-Luluk. Yang akan berbeda dengan Ahok, Rizal, atau Yusril, yang kemungkinan memilih pasangan laki-laki, dan sangat bias gender, serta tidak disukai oleh pemilih kaum perempuan.
Alternatif lain yang disarankan oleh Uchok adalah, Sandiaga tidak usah menjadi calon gubernur. Cukup menjadi wakil gubernur untuk mendampingi Rizal Ramli, baru bisa seimbang melawan Ahok. Dan, kemenangan menurutnya sudah di depan mata.
Selanjutnya Uchok memberikan gambaran, jika Yusril dan Yusuf Mansur sebagai calon gubernur dan wakil gubernur, jangankan untuk menang, untuk diterima saja dalam bentuk opini tidak akan terangkat opini mereka berdua, dan hanya mimpi bisa mengalahkan Ahok. Karena kedua calon ini berasal dari basis atau komunitas masyarakat yang sama. Makanya, Yusril tidak salah dan sangat pintar, dan ini strategi yang baik bahwa dia mendekati Saefullah, tokoh Islam tradisional dan orang Betawi.
“Dan, kemungkinan punya duit banyak untuk menjadi bakal calon wakil gubernur. Tapi, persoalannya sekarang, PKB mau atau tidak mendukung Yusril? Karena PKB saat ini dipimpin oleh anak-anak muda yang idelogis, yang selalu mencurigai sosok Yusril,” tambahnya.
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jika PKB bersedia, wajar jika nantinya publik bertanya kepada PKB, berapa cost untuk membeli perahu yang bernama PKB? Kemudian Uchok memberikan garis bawah, seharusnya Yusril bisa menghilangkan kecurigaan anak-anak idealis PKB kepada sosok Yusril, dan anggapan membeli perahu PKB.
“Sebaiknya Yusril jangan langsung menggandeng Saefullah. Tapi, seharusnya Yusril meminta kepada Ketum PKB, Muhaimin Iskandar, bertanya Kader PKB mana yang harus mendampingi Yusril sebagai calon wakil gubernur. Apakah Saefullah, atau Luluk Nur Hamidah. Nanti kalau sudah dikasih PKB, berarti tidak ada dusta di antara Yusril dengan PKB,” pungkas Uchok.