Pilkada Jakarta Ujian Bagi PDIP, Pragmatis atau Ideologis

photo author
- Kamis, 8 September 2016 | 03:39 WIB
images_berita_Ags16_1-FARRI-Spanduk
images_berita_Ags16_1-FARRI-Spanduk

Jakarta, Klikanggaran.com - Batas pendaftaran dan pengumuman kandidat calon Gubernur DKI Jakarta melalui jalur partai akan memasuki jatuh tempo pada penghujung bulan September ini. Hingga saat ini baru ada dua orang kandidat bakal calon gubernur yang sudah menyatakan siap bertarung serta sudah mendapat dukungan resmi partai politik dalam memperebutkan status sebagai Jakarta 1.

Namun, ada satu hal menarik yang akhir-akhir ini selau menjadi sorotan publik dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta 2017 ini, yakni keputusan resmi kandidat bakal calon gubernur yang akan diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan).

 

Harapan masyarakat terhadap PDI Perjuangan agar tidak memberikan dukungannya terhadap Ahok terus mencuat. Rabu (08/09/16) Persatuan Perlawanan Rakyat Jakarta (PPRJ) menyambangi kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri. Salah satu perwakilan PPRJ, Mones mengatakan bahwa kehadirannya bersama rekan-rekannya ke kediaman Mega untuk menyampaikan aspirasi masyarakat Jakarta. Mereka berharap agar PDI Perjuangan tidak mendukung Ahok, karena warga ibukota negara Indonesia ini sudah muak terhadap Ahok.

“PDI Perjuangan adalah partai besar yang memiliki nilai sejarah panjang memperjuangkan kepentingan rakyat. Dan, saat ini kontestasi Pilgub DKI Jakarta bukanlah semata-mata hajatan pragmatis memilih pemimpin daerah, karena Jakarta adalah ibukota negara, maka pertaruhan ideologi pun menjadi kepentingan besar bagi rakyat Indonesia,” kata Mones di Markas DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu (08/09/16).

Mones menambahkan, sebagai partainya ‘wong cilik’, PDI Perjuangan harus mengusung calon pemimpin kepala daerah yang jelas keberpihakannya di garis rakyat.

“Kami persatuan rakyat di Jakarta telah bersikap tegas, bahwa Ahok bukanlah seorang yang pro terhadap kepentingan wong cilik, tidak pernah sekalipun dalam kepemimpinannya menjadi Gubernur DKI Jakarta, dia (Ahok) mengamalkan nilai-nilai kerakyatan yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi bangsa dan amanah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi dasar dan acuan menjalankan pemerintahan,” terang Mones yang juga anggota Badan Relawan Nusantara.

Untuk meneguhkan prinsip keberpihakan garis massa rakyat ini, Persatuan Perlawanan Rakyat Jakarta telah melakukan aksi pengumpulan tanda-tangan warga yang berbarengan dengan Car Free Day di sekitar bundaran Hotel Indonesia pada akhir pekan minggu lalu.

“Kami membentangkan spanduk putih di sekitar bundaran Hotel Indonesia untuk mengumpulkan dukungan masyarakat yang akan kami sampaikan kepada Megawati Soekarno Putri, bahwa rakyat Jakarta menginginkan gubernur baru yang nasionalis, yang pro rakyat. Telah terkumpul sekitar 15.000 tanda tangan yang akan kami sampaikan kepada Megawati Soekarno Putri,” papar Mones.

Untuk diketahui, pada hari ini (08/09/16) perwakilan dari persatuan perlawanan rakyat Jakarta mengunjungi kediaman Megawati Soekarno Putri di Jalan Teuku Umar untuk menyampaikan aspirasi rakyat Jakarta yang berisi curahan hati dan harapan rakyat Jakarta, melalui surat tertulis kepada Megawati Soekarno Putri. Namun, maksud yang hendak disampaikan rakyat Jakarta ini dihalang-halangi oleh petugas penerima tamu yang mengatasnamakan Pak Fendi, dengan alasan Megawati Soekarno Putri tidak menerima aspirasi warga di rumah Teuku Umar.

Persatuan Perlawanan Rakyat Jakarta, yang terdiri dari Badan Relawan Nusantara, Gerakan Perjuangan Mahasiswa Jakarta, Ikatan Remaja Akuarium, Warga Kalijodo Bergerak, Forum Warga Bukit Duri, Paguyuban Empang Bersatu Kapuk Muara, Komunitas Pendaki Muslim, Barisan RT/RW Baret Jembatan Besi, serta elemen gerakan rakyat lainnya kemudian mendatangi Kantor DPP PDI Perjuangan untuk menitipkan spanduk yang telah terisi 15.000 tanda tangan rakyat Jakarta, meminta gubernur baru nasionalis pro rakyat kepada Megawati Soekarno Putri, yang diterima oleh resepsionis kantor dikarenakan kader partai sedang mengikuti agenda internal sekolah partai.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kit Rose

Tags

Rekomendasi

Terkini

X