KLIKANGGARAN -- Pantun Butet Kertaredjasa yang dibacakan dalam acara perayaan Bulan BUng Karno menuai kontroversi.
Pantun Butet Kertaredjasa tersebut berisi sindiran terhadap calon Presiden dari luar Partai PDIP yang telah mengundangnya.
Pantun Butet Kertaredjasa tersebut dibacakan saat ia monolog pada acara Bulan Bung Karno, Sabtu, 24 Juni 2023 lalu.
Butet Kertaredjasa dalam pantunnya menyindir soal banjir dan 'Presiden tukang culik'.
"Di sini nyebutnya banjir, di sana nyebutnya air yang markir. Ya, begitulah kalau otaknya pandir," ujar Butet.
"Tidak, tidak, saya hanya diberikan kesempatan untuk naik panggung menemani, mengawal Sri Krishna itu mengawal. Saya diberi kesempatan untuk berekspresi di panggung itu, maka saya bilang saya kan membaca pantun, ya sudah. Saya menulis pantun dan saya baca, tidak ada yang mengoreksi pantun, pantun apa adanya seperti itu, apa yang ada di pikiran saya," terangnya.
Baca Juga: Inilah Sejarah Berdirinya Roti AOKA yang Sering Viral di Media Sosial
Sebelumnya, Butet Kartaredjasa kini tengah ramai diperbincangkan publik dan viral di media sosial.
Butet Kertaredjasa jadi sorotan usai monolognya pada acara perayaan Bulan Bung Karno menuai banyak kritikan.
Belakangan Butet Kertaredjasa menyatakan bahwa monolog yang disampaikannya pada perayaan Bulan Bung Karno disampaikannya pada acara tersebut adalah sesuai fakta.
Baca Juga: Inilah Sejarah Berdirinya Roti AOKA yang Sering Viral di Media Sosial
"Ya memang seperti itu kok, itu fakta. Semua itu sumbernya fakta. mengatakan banjir air parkir siapa? ya fakta. Terus menculik, kalau memang tidak merasa menculik ya kenapa heboh gitu," ujar Butet dikutip dari CNNIndonesia pada Selasa, 27 Juni 2023
"Lah wong itu kejujuran saya, kejujuran saya itu ya sudah, orang lain tidak suka, ya gapapa, itu hal yang biasa, Mas. Orang yang tidak suka dengan karya seni, itu biasa banget, bukan sebuah persoalan untuk saya," lanjutnya.