politik

Megawati Ungkap Soeharto Tolak Pemakaman Bung Karno di Kalibata, Sebut Perjuangan Sang Ayah Tak Berhenti hingga Akhir

Minggu, 2 November 2025 | 10:27 WIB
Megawati Soekarnoputri menjadi keynote speaker dalam peringatan 70 tahun KAA di Blitar, Jawa Timur. ((Tangkapan layar YouTube PDI Perjuangan))


(KLIKANGGARAN) — Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengenang kembali perjuangan sang ayah, Soekarno, saat menjadi pembicara utama dalam seminar internasional memperingati 70 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Blitar, Jawa Timur, pada Sabtu, 1 November 2025.

Megawati menuturkan, perjuangan Bung Karno tentang kebebasan dan kemanusiaan terus ia jalankan hingga akhir hayatnya, bahkan hingga persoalan pemakamannya.

Ia mengungkap bahwa sang Proklamator tidak bisa dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata karena penolakan dari Presiden Soeharto kala itu.

Baca Juga: Tiga Wakil Merah Putih Melaju ke Final Hyllo BWF Open 2025, Indonesia Berpeluang Sabet Tiga Gelar

“Hanya untuk dimakamkan saja susahnya bukan main, makanya kenapa beliau tidak seperti biasanya dimakamkan di Taman Pahlawan tapi beliau dimakamkan di sini (Blitar),” ucap Megawati.

Menurut Megawati, makam di Blitar awalnya merupakan tempat peristirahatan bagi para prajurit yang gugur dalam perang kemerdekaan melawan Belanda.

“Waktu itu tidak terpelihara dan oleh Presiden Soeharto waktu itu beliau bilang Bung Karno ketika keluarga meminta untuk bisa ditempatkan sewajarnya ke TMP Kalibata, beliau tidak setuju, tapi ditaruh di sini,” imbuhnya.

Megawati menegaskan bahwa penolakan tersebut menjadi bukti bahwa perjuangan ayahnya tak berhenti, bahkan setelah wafat.

Baca Juga: Efek Popularitas Menkeu Purbaya Meningkat, Survei Tunjukkan Dukungan Publik dan Picu Spekulasi Soal Manuver Politik ke Depan

“Karena hanya untuk dimakamkan saja, tidak mudah,” tegasnya.

Meski begitu, Megawati menyebut makam Bung Karno di Blitar kini justru dikenal luas oleh masyarakat.

“Alhamdulillah tempat ini sekarang menjadi sangat populer dan banyak orang datang ke sini dan ini jadi aneh,” ujar Megawati.
“Taman Makam Pahlawan juga bukan, lebih dikenal dengan yang namanya makam Proklamator Bangsa Bung Karno,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Megawati juga mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang selalu dijunjung tinggi oleh Bung Karno.

“Di Blitar ini Bung Karno menerima pendidikan budi pekerti yang begitu penting bagi pembentukan karakternya,” kata Megawati.
“Kemanusiaan begitu mewarnai kepemimpinan Bung Karno, kemanusiaan ini menentang segala bentuk penjajahan,” lanjutnya.

Baca Juga: Dugaan Pemalsuan Label SNI Nampan MBG di Jakarta Dibongkar Polisi, Isu Minyak Babi dan Asal Produk Kembali Jadi Sorotan

Halaman:

Tags

Terkini