Perintah di Bulan Rajab, Berpuasalah dan Hentikan Konflik

Rajab adalah bulan ketujuh dalam Kalender Islam. Bulan ini adalah bulan di mana umat Islam diperintahkan untuk menjalankan puasa dari matahari terbit hingga terbenam.

Bulan Rajab mengandung banyak manfaat dan keutamaan bagi umat islam karena beberapa hari paling berharga dalam kalender Islam terjadi di bulan ini.

Bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan suci selain, Muḥarram (bulan Islam 1), Dhū al-Qaʿdah (bulan Islam 11), Dhu al-Ḥijjah (bulan Islam 12) dan. Selama empat bulan ini, permusuhan dan konflik telah dilarang dan harus diakhiri atau dihentikan.

Baca Juga: 23 Januari Cuti Bersama untuk Imlek, Berikut Sejarah Imlek Menjadi Libur Nasional!

Rajab adalah salah satu dari empat bulan suci dalam setahun karena pertempuran dilarang selama empat bulan suci, semua pelanggaran selama bulan-bulan ini lebih berat sebagai perbuatan salah, dan semua tindakan ibadah yang tulus dianggap lebih baik.

Puasa di salah satu bulan suci adalah waktu yang tepat untuk memasukkan ibadah sunnah lain, seperti dzikir dan sholawat karena kebajikan yang melekat pada bulan tersebut.

Dilansir dari kemenag.co.id bahwa Rasulullah dalam hadits yang diriwayatkan Abu Bakroh itu diberikan catatan oleh ulama besar, seperti Ibnu Katsir dan Imam Nawawi. Keduanya sama-sama membuat catatan bahwa di zaman Rasulullah, masyarakat Arab masih mengenal dua sebutan Rajab, yaitu Mudhar dan Rabi'ah. Rajab mudhar yang mulia bagi setiap orang yang dapat menahan diri dari madarat ialah bulan yang terletak di antara Jumadil Akhir dengan Sya'ban. Sedangkan Rajab Rabi'ah yang dipahami sangat mulia oleh orang Arab sebagai waktu mudiknya para perantau dan penggembala adalah bulan (Ramadhan dalam Islam) yang jatuh di antara Sya'ban dengan Syawwal".

Baca Juga: PBNU Tetapkan 1 Rajab 1444 H, Ini Doa Masyhur yang Dibaca di Bulan Rajab

Ada peristiwa istimewa di bulan Rajab yang dikenal dengan Al Isra' wal Miraj ini terjadi pada tanggal 27 Rajab dengan dimensi misteriusnya yang masih belum dapat dipahami oleh akal manusia. Israa adalah kata Arab yang mengacu pada perjalanan malam ajaib Nabi Muhammad dari Makkah ke Yerusalem - khususnya, ke Masjid al-Aqsa di Yerusalem - sebagaimana dimaksud dalam Surah Al-Israa dalam Al-Qur'an.