KLIKANGGARAN -- Retno Listyarti, pemerhati anak, mengaprresiasi kepolisian atas tindakan cepat usai mendapatkan laporan dari sembilan orangtua yang anaknya menjadi korban pencabulan serorang guru ngaji dan pelatih rebana di Batang, Jawa tengah.
Tindakan bejat pelaku diketahui setelah sejumlah korban menyatakan kepada orang tuanya mengeluhkan sakit pada dubur.
Kepolisan juga dengan tanggap membuka posko pengaduan dan menghubungi Dinas PPPA/KB Provinsi Jawa Tengah untuk pendampingan dan pemulihan psikologis para korban.
Retno mendorong kepolisian menelusuri juga korban lain yang selama ini tidak berani melapor, mengingat perbuatan tersebut sudah dilakukan M selama 3 tahun.
Terduga pelaku yang berinisial M (28) juga sudah diamankan dan mengaku melakukan pencabulan pada beberapa anak korban. Diduga perbuatannya sudah berlangsung selama 3 tahun.
Retno mendorong Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Jawa Tengah untuk segera melakukan assessment psikologi dan psikososial pada seluruh anak korban, Pemulihan psikologi harus tuntas agar anak-anak korban dapat pulih seperti sediakala dan melanjutkan masa depannya.
Retno mendorong Kepolisian menuntut pelaku seberat-beratnya sesuai ketentuan dalam UU No. 35/2014 tentang Perlindungan Anak.
Karena korban banyak dan pelaku adalah orang terdekat korban, maka polisi dapat menerapkan pemberatan hukuman 1/3 menjadi maksimal 20 tahun penjara dan dapat ditambah hukuman kebiri sesuai perundangan yang berlaku. Selain itu, anak-anak korban juga berhak mendapatka restitusi.
Tips Lindungan Anak Dari Kejahatan Seksual: Perlu Pendidikan Seks Sejak Dini
Pembelajaran dari Kasus ini, Saya mendorong para orangtua di Indonesia untuk melakukan edukasi seks terhadap anak-anak sedari dini. Pendidikan seks bukan hal yang tabu, tapi perlu dilakukan demi melindungi anak-anak dari kejahatan seksual.
"Karena, seringkali anak tidak paham bahwa dia dilecehkan atau dicabuli oleh orang dewasa yang dikenalnya. Kalau anak sudah mulai mengenal lawan jenis, maka disitulan Pendidikan Kesehatan reproduksi harus mulai diajarkan pada anak-anak kita”, ujar Retno Listyarti.
Retno menambahkan,”Mengajarkan anak mengenali organ tubuhnya termasuk organ seksualnya sangat penting. Saat anak masih kita mandikan, maka saat itu Pendidikan seks bisa dimulai, misalnya dengan mengajarkan bahwa ada bagian di tubuhnya yang tidak boleh dilihat dan dipegang sipapun kecuali dirinya.
"Kalau ada yang ingin lihat apalagi menyentuhnya maka itu perbuatan jahat yang harus dilaporkan kepada orangtua. Ajarkan beda sentuhan sayang dan sentuhan nakal,” pungkas Retno.
--SELESAI--
Artikel Terkait
Hadiri Pelantikan PPK, MFA Sebut PPK Bagian Sejarah untuk Mewujudkan Pemilu Berintegritas
Kondisi Terkini Indra Bekti Sudah Bisa Ditengok Anak-anaknya, Momen Canda , Tawa Dibagikan Aldila Jelita
75 PPK Resmi Dilantik, Wabup Suaib Mansur: Amanah Ini Jangan Disalahgunakan
Viral Istri Polisi di Tegal Curhat Perselingkuhan Suaminya di Tiktok, Ini Penjelasan Kapolres
Ridwan Kamil Akhirnya Sebut Warganet Indonesia Terkasar Se-Asia Pasifik
Survei CPI-LSI Network: 86,1% Masyarakat Puas Kinerja Bupati Indah Putri Indriani
Inilah Profil Dedy Yon Supriyono, Walikota Tegal, yang Bergoyang Bareng Penyanyi Dangdut
Berikut 5 Fakta Ditemukannya Sepasang Kekasih Tewas di Hotel Ciputat, Kronologi dan Hasil Penyidikan
Wabup Bakhtiar Bacakan Pidato Gubernur Jambi pada HUT Provinsi Jambi ke-66 di Batang Hari