10 November, Inilah Isi Pidato Bung Tomo yang Membakar Jiwa Patriotisme Rakyat Indonesia, Merdeka atau Mati!

KLIKANGGARAN -- Hai Klikers, tahu dong jika hari ini, tanggal 10 November 2022 adalah Hari Pahlawan. Mungkin bagi sebagian warga negara Indonesia menjalani hari ini tanpa mengetahui bahwa hari ini adalah Hari Pahlawan.

Namun bagi warga Surabaya tanggal 10 November adalah hari yang bersejarah, hari di mana mereka kehilangan keluarga mereka di tahun 1945.

10 November adalah hari di mana peperangan di mulai antara Indonesia, khususnya warga Surabaya melawan sekutu.

Baca Juga: RESMI, Presiden Rusia Vladimir Putin Tidak akan Hadiri KTT G20 Bali, Tapi Hadir secara Virtual, Apa Alasannya

Bagi sekutu pada waktu itu mengaku bahwa berperang dengan Indonesia merupakan perang terberat setelah Perang Dunia II.

Semangat yang membara tak lain karena bangsa Indonesia baru saja merdeka namun mereka terbakar amarahnya ketika melihat bendera Belanda berkibar di Surabaya, Hotel Yamoto.

Akhirnya, pemuda Surabaya berhasil merobek kain berwarna biru yang berkibar menjadi bendera merah dan putih. 10 November pun menjadi puncak semangat perjuangan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Hadiri Lebih dari 24 Pertemuan dan Kegiatan selama KTT ASEAN ke 40 dan ke 41, Apa Saja ?

Kala itu di tanggal 10 November, Surabaya hujan namun api semangat warga Jawa Timur tidak padam.

Apalagi Pidato Bung Tomo yang membuat hati dan jiwa patriotism terbakar. Pidato yang sangat mengungga hingga darah perjuangan semakin mendidih.

Berikut pidato Bung Tomo yang sangat menyentuh hati jiwa patriotisme hingga 10 November menjadi perperangan besar di Indonesia. Merdeka atau mati, katanya.

Baca Juga: Mengkhawatirkan, Inggris Dilanda Epidemi Kesehatan Mental, Penderita Gangguan Kesehatan Mental Melonjak!!

Bismillahirrohmanirrohim..

Merdeka!!!

Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia terutama saudara-saudara penduduk Kota Surabaya. Kita semuanya telah mengetahui. Bahwa hari ini tentara Inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua. Kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan, menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangan tentara Jepang. Mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan. Mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera putih tanda bahwa kita menyerah kepada mereka.