KLIKANGGARAN -- Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) bekerjasama dengan TP-PKK Luwu Utara menggelar Sosialisasi Pemantauan Balita di Posyandu dalam rangka percepatan penurunan stunting dan gizi buruk tingkat kabupaten Luwu Utara yang dilaksanakan di Aula Dinas Kesehatan Luwu Utara, Kamis (27/10/2022).
Sosialisasi ini dibuka Sekretaris Daerah (Sekda), Armiadi, dan dihadiri sekira 40 peserta, terdiri dari PKK kecamatan dan kader posyandu, seperti Rongkong, Rampi, Masamba, Mappedeceng, Sukamaju, dan kecamatan lainnya.
Armiadi dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Stunting tergolong penyakit yang tidak menular, namun gangguan ini memiliki risiko besar yang bersifat jangka panjang.
Baca Juga: Inilah 4 Pelarut Obat Sirop yang Resmi Dilarang BPOM
“Kegagalan tumbuh pada tubuh anak akan berpengaruh negatif terhadap kegagalan kualitas sumber daya manusia kita. Sementara mereka adalah aset kita dalam menghadapi bonus demografi,” kata Armiadi.
Ia menjelaskan bahwa konvergensi Stunting merupakan pekerjaan besar yang memerlukan adanya integrasi dan kolaborasi.
“Upaya penurunan angka Stunting akan lebih efektif jika intervensi gizi spesifik dan sensitif dilakukan secara konvergen atau terpusat, terutama di desa,” jelasnya.
Baca Juga: Inilah Tanggapan Amanda Zahra Atas Klarifikasi Perselingkuhan Arawinda dengan Suaminya
Armiadi menegaskan bahwa sinergi dan kolaborasi antara kepala desa dan PKK harus terjalin dengan baik. “Tugas pemerintah tidak akan berarti apa-apa jika tidak terimplementasi di lapangan oleh kita semua sebagai pelaksana,” terangnya.
“Komponen-komponennya sebenarnya sudah ada, tinggal kita sama-sama untuk berkolaborasi,” sambungnya.
Armiadi menyebutkan, salah satu sarana yang bisa memantau, termasuk untuk mendapatkan data stunting, yaitu posyandu yang ada di desa-desa.
Baca Juga: Ditinggal Sang Ayah Dari Kecil, Bocah Asal Betung Abab PALI Ini Sekolah Nyambi Kerja Mencuci
“Posyandu ini terdeteksi dari waktu ke waktu, karena posyandu itu dilaksanakan sekali sebulan. Di mana pesertanya anak-anak balita, sehingga apabila ada indikasi balita tersebut mengarah pada kondisi stunting, maka kita bisa lebih awal melakukan tindakan untuk menghambat agar tidak terjadi Stunting pada balita,” paparnya.
Sementara Ketua PKK Luwu Utara, Ny. Rahma Nursaid Suaib, menyebutkan, pada 2021, angka rerata stunting di Luwu Utara telah menurun hingga di angka 12,76%.
Artikel Terkait
Pemda Luwu Utara Siap Ikuti Gelar TTG Nasional di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat
Realisasi Tanam Padi di Luwu Utara Lampaui Target
Jalan Sehat Partai Golkar Luwu Utara Meriah, Pelaku UMKM Untung Besar
Naik Perahu, Pejuang Data Regsosek di Luwu Utara Tetap Semangat Lakukan Pendataan
Kisah Inspiratif Tim Kesehatan Luwu Utara Berikan Pelayanan di Wilayah Terisolir, Sampai Ada yang Terjatuh
Hujan Bukan Halangan, Ribuan Peserta Meriahkan Hari Santri Nasional di Kabupaten Luwu Utara
Ini Makna Hari Santri Nasional bagi Ketua BKPRMI Luwu Utara
Bupati Luwu Utara Hadiri Peringatan Hari Santri Nasional di Kementerian Polhukam
Luwu Utara Siap Berpartisipasi di Pekan Raya Sulsel, Pameran Multiproduk Unggulan Daerah
Pemuda Desa Tolangi Luwu Utara Pecahkan Rekor Porprov Nomor Lari 100 M yang Bertahan 31 Tahun