Kronologi dan Alasan Kenapa Eriska Trending di Twitter, Kompres dengan Air Dingin, Mitos atau Fakta?

KLIKANGGARAN -- Nama Eriska kini sedang ramai diperbincangkan publik dan trending di Twitter.

Eriska jadi sorotan dan trending di Twitter setelah pandangannya di beberapa cuitan Twitter disoroti warganet.

Awalnya Eriska membalas cuitan tentang beberapa mitos yang disebut jangan dipercaya, salahsatunya adalah dikompres dengan air dingin.

Baca Juga: Inilah Persyaratan untuk Bisa Mendapatkan Fasilitas Rumah DP Rp. 0 di Cilangkap dari Gubernur Anies Baswedan

"Kalo demam di kompres pake air dingin bener kok, bukan mitos.

Sering lakuin kalo misalkan demam, cepet turun demamnya," komentar Eriska dikutip Jumat, 9 September 2022.

Kemudian akun @afrkml menjawab komentar Eriska dengan menyebut bahwa yang Eriska sebutkan terkait dengan dikompres memakai air dingin adalah mitos dan salah.

Baca Juga: Pelantikan PC Jam'iyah Qurra' Wal Hufafdz Nahdlatul Ulama (JQH NU) Kabupaten Deli Serdang

"Mohon maaf, tidak
Karna saya suka mengompres, alhamdulillah demamnya sedikit demi sedikit turun
Dan memang dari dulu begitu yg saya tau, di keluarga saya pun jika demam yaa memang begitu penanganan utamanya, atau penanganan daruratnya," jawab Eriska menjelaskan.

Akun @afrkml pun kembali menjelaskan bahwa ia telah ia ungkapkan sebelumnya adalah bukan berasal dari opini pribadi, melainkan dari fakta ilmiah.

"Mbak. Saya bilang pakai kompres dingin itu mitos & hangat itu yg benar, bukan dari opini saya. Tp ada bukti ilmiahnya.
Jangankan air dingin, ga usah dikompres ada bisa sembuh itu demam. To mana yang lebih efektif, kompres demam yg terbukti.
Selanjutnya terserah anda," terang akun tersebut.

Baca Juga: Kronologi Video Pemusnahan HP Santri yang Melanggar Peraturan Pesantren Viral di Media Sosial, Kenapa?

Tidak berhenti di situ, Eriska kemudian mengirim sebuah tangkapan layar tentang penjelasan jenis-jenis kompres dari situs alodokter.com

"Ngeyel.
Pada sumber yg sama juga bilang bahwa kompres demam bisa menurunkan panas. Nah loh, pertanyaannya kapan nentuin harus pake anget dan dingin klo keduanya sama2 bisa dipakai buat nurunin panas?
Makanya butuh penelitian komparatif dan uji efektivitas," terang akun @afrkml.