Macron dan Putin Lakukan Hubungan Telepon dan Bahas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhye di Ukraina

photo author
- Sabtu, 20 Agustus 2022 | 07:10 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin
Presiden Rusia, Vladimir Putin

KLIKANGGARAN -- Presiden Rusia Vladimir Putin dan Prancis Emmanuel Macron telah melakukan panggilan telepon pertama mereka dalam hampir tiga bulan, pada Jumat (19/8/2022).

Putin dan Macron dikabarkan membahas konflik Ukraina dan keamanan nuklir di daerah Zaporozhye.

Hubungan telepon kedua pemimpin nnegara itu diprakarsai oleh Macron, dan mereka membahas “berbagai aspek situasi di sekitar Ukraina.”

Russia Today melansir, kepada Macron, Putin menekankan bahwa “penembakan sistematis wilayah pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye oleh militer Ukraina menimbulkan bahaya bencana skala besar yang dapat menyebabkan limpahan radiasi ke wilayah besar.”

Baca Juga: Sule Beri Ciuman, saat Heboh Kabar Kehamilan ke-2 Nathalie Holscher, Sinyal Rujuk?

Kedua pemimpin sepakat bahwa misi di bawah naungan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) harus dikirim ke PLTN "sesegera mungkin" untuk menilai situasi di lokasi.

“Pihak Rusia mengonfirmasi bahwa pihaknya siap memberikan semua bantuan yang diperlukan kepada inspektur Badan,” kata Kremlin.

Menurut Istana Elysee, Putin setuju bahwa misi IAEA ke PLTN Zaporozhye akan dikirim dengan persyaratan yang telah diatur oleh Ukraina dan PBB.

Ini berarti bahwa delegasi IAEA mungkin melakukan perjalanan melalui wilayah yang saat ini dikendalikan oleh pasukan Kiev.

Baca Juga: Keren Banget, Bella Hadid Tegaskan Tidak Takut Kehilangan Kariernya Sebagai Supermodel sebab Dukung Palestina

Sebelumnya, Moskow bersikeras bahwa misi semacam itu hanya dapat tiba melalui wilayah yang dikuasai Rusia.

Kedua belah pihak akan membahas masalah ini lagi dalam beberapa hari mendatang, setelah tim teknis membahas masalah ini secara rinci, kata Elysee.

Menurut Kremlin, Putin sekali lagi mengundang para ahli internasional untuk mengunjungi fasilitas penahanan di Yelenovka, di Republik Rakyat Donetsk.

Serangan artileri di penjara, yang menurut Moskow dilakukan oleh pasukan Kiev, menewaskan 50 tawanan perang Ukraina dan melukai puluhan lainnya bulan lalu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: rt.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X