PPATK Sebut Temukan Indikasi Penyelewengan Dana untuk Terorisme, Respon Presiden ACT Tidak Disangka!

- Selasa, 5 Juli 2022 | 07:15 WIB
Petinggi Lembaga Sosial Kemanusiaan ACT Diduga Melakukan Penyelewengan Dana Bantuan (act.id)
Petinggi Lembaga Sosial Kemanusiaan ACT Diduga Melakukan Penyelewengan Dana Bantuan (act.id)

KLIKANGGARAN -- Pemeriksaan Kebocoran dana umat di ACT (Aksi Tanggap Cepat) ditelusuri oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi (PPATK) menemukan indikasi penyelewengan untuk terorisme.

PPATK melaporkan bahwa dana yang terkumpul di ACT mengalir untuk kegiatan terorisme.

Dugaan dana ACT untuk kegiatan terorisme sudah dilaporkan PPATK pada lembaga aparat hukum seperti Densus 88 POLRI dan Badan Nasional Penanganan Terorisme (BNPT).

Baca Juga: Kronologi dan Alasan Kenapa Tagar Ganti Kapolri Trending di Twitter, Apa Hubungannya dengan Eni Rohaeni S.Pd?

Namun presiden ACT membatah tuduhan PPATK itu.

Dalam konferensi Pers di depan awak media Ibnu Khajar secara tegas membantahnya

"Dana yang mana? Kami tidak pernah berurusan dengan teroris!" Sanggah Ibnu Hajar.

Baca Juga: Siapakah Jeje yang Mirip Fuji hingga Warganet Memberikan Semangat 'Jeje Berhak Bahagia'? Berikut Profilnya!

Dalam konferensi Pers di kantor ACT Menara 165 Jakarta Selatan, Senin 4 Juli 2022 Ibnu mengaku bingung dengan tuduhan pendanaan teroris.

"Kami sebetulnya bingung, kami datang di tiap program, kami selalu mengundang entitas seperti gubernur, menteri juga selalu datang, terkahir itu distribusi banruan pangan dilakukan di depan Mabes TNI, kami kerja sama dengan Pangdam Jaya.."tambahnya.

Ketika dikonfirmasi masalah pengitiman dana ke Suriah, Ibnu memang mengiyakan.

Baca Juga: Kronologi dan Alasan Kenapa Nama Kapitan Pattimura dan Ahmad Lusi Trending di twitter, Apakah Sejarah Salah?

Ibnu kemudian menceritakan ketika ditanya apakah bantuan itu untuk pemerintah yang syiah atau pembertontak ISIS, Ibnu kemudian menjawab bahwa bantuan kemanusiaan itu tidak berpihak pada siapapun.

ACT memberikan bantuna tanpa memandang apakah itu ISIS atau pemerintah Syiah yang penting mereka korban perang.

Halaman:

Editor: Kitt Rose

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X