Koalisi Pimpinan Saudi Mengatakan 5 Warga Sipil Terluka dalam Serangan Pesawat Tak Berawak Houthi

photo author
- Sabtu, 9 Oktober 2021 | 14:45 WIB
Ilustrasi: sebuah drone serang melayang di udara (Pixabay/TayebMEZAHDIA)
Ilustrasi: sebuah drone serang melayang di udara (Pixabay/TayebMEZAHDIA)

Klikanggaran.com-- Pesawat tanpa awak milik milisi Houthi diduga beraksi pada Jumat malam.

Koalisi pimpinan Saudi yang bertempur di Yaman mengatakan pada Jumat malam bahwa pesawat tanpa awak berisi bahan peledak Houthi digunakan untuk menargetkan warga sipil di bandara Raja Abdullah di kota Jizan selatan Arab Saudi, kantor berita negara (SPA) melaporkan.

"Ada lima luka ringan di antara warga sipil, penumpang, dan pegawai bandara," kata juru bicara koalisi mengutip badan tersebut terkait serangan pesawat tanpa awak tersebut, seraya menambahkan bahwa pihak berwenang sedang memantau situasi.

Riyadh menyalahkan Houthi atas sejumlah serangan di bandara di seluruh negeri selama sebulan terakhir, termasuk serangan pesawat tak berawak pada September yang melukai delapan orang di bandara Abha, lansir Middle East Eye.

Baca Juga: Pesawat Siluman F-117 Nighthawk yang Dipensiunkan eh Malahan Beraksi Kembali, Gara-gara AS-China Tegang Nih

Pada hari Rabu, koalisi mengatakan telah mencegat sebuah pesawat tak berawak bermuatan bahan peledak yang juga menargetkan bandara Abha, yang terletak di dekat perbatasan dengan Yaman.

Serangan lintas perbatasan baru-baru ini selama beberapa minggu terakhir juga terjadi setelah Amerika Serikat dilaporkan menghapus sistem pertahanan rudal paling canggih dari Arab Saudi.

Presiden AS Joe Biden mengumumkan pada Februari mengakhiri dukungan ofensif Washington untuk kampanye militer yang dipimpin Saudi memerangi Houthi, tetapi menambahkan bahwa AS akan terus membantu Riyadh mempertahankan integritas teritorialnya.

Baca Juga: Menanggapi Isu Miring, Rizky Billar dan Lesti Kejora Malah Asyik Ngaliwet Bersama Tim

Biden juga mengumumkan pada awal masa kepresidenannya bahwa pemerintahannya sedang meninjau penjualan senjata ke Riyadh, dan bahwa Gedung Putih akan berurusan langsung dengan Raja Salman yang berusia 85 tahun, bukan penguasa de-facto negara itu, Putra Mahkota Mohammad bin Salman.

Koalisi yang dipimpin Saudi melakukan intervensi di Yaman pada 2015 untuk mendukung pemerintah yang didukung barat memerangi Houthi.

Sejak itu telah melakukan lebih dari 20.000 serangan udara dalam upaya untuk menggulingkan pemberontak, dengan sepertiga menyerang situs non-militer, termasuk sekolah, pabrik dan rumah sakit, menurut Proyek Data Yaman.***

Apabila artikel ini menarik, mohon bantuan untuk men-share-kannya kepada teman-teman Anda, terima kasih.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: Middle East Eye

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X