KLIKANGGARAN -- Rusia telah memiliki kesepakatan dengan Mesir untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Mesir. Rupanya, Rusia menggandeng Korea Selatan untuk mewujudkannya.
Dilaporkan bahwa Korea Selatan telah mencapai kesepakatan sebesar 3 triliun won ($2,25 miliar) dengan perusahaan nuklir negara Rusia Rosatom.
Kesepakatan kedua negara itu menunjuk Korea Selatan untuk menyediakan komponen dan membangun bangunan turbin untuk pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Mesir, kata pejabat Korea, Kamis, dilansir Russia Today.
Baca Juga: Opsi Kontrak Gas Harga Tetap Jangka Panjang Ditolak Norwegia
Korea Hydro & Nuclear Power milik negara telah memenangkan kontrak untuk memasok bahan dan peralatan untuk proyek El Dabaa Mesir.
Bulan lalu, Rosatom meluncurkan pekerjaan konstruksi di kota pesisir Mesir Dabaa, sekitar 130 kilometer (80 mil) barat laut Kairo.
Fasilitas ini diharapkan mencakup empat reaktor dengan kapasitas masing-masing 1,2 gigwatt.
Perusahaan Korea Selatan itu disubkontrakkan oleh Atomstroyexport Rusia, unit Rosatom, untuk memasok bahan dan peralatan tertentu, serta membangun gedung turbin dan struktur lain di lokasi tersebut.
Pejabat dari Kantor Kepresidenan dan Kementerian Perdagangan Korea Selatan mengatakan Washington telah berkonsultasi terlebih dahulu tentang kontrak untuk memastikan bahwa teknologi yang disediakan oleh Seoul tidak akan melanggar sanksi AS terhadap Rusia.
Rosatom, salah satu pemimpin dunia dalam industri nuklir, adalah salah satu dari sedikit perusahaan besar yang dikendalikan negara Rusia yang tidak terkena sanksi Barat.
DISCLAIMER: Artikel ini telah tayang dalam bahasa Inggris dengan judul "South Korea seals nuclear deal with Russia", baca selengkapnya KLIK DI SINI.