peristiwa

Feri: Boming Harga Batubara Hanya Dinikmati Segelintir Pengusaha

Selasa, 5 Oktober 2021 | 16:34 WIB
Ilustrasi tambang batubara (Dok.klikanggaran.com/FeriKurniawan)

Palembang, Klikanggaran.com - Harga batubara terus meroket dan berpotensi terus meninggi. Hal ini belum pernah terjadi sepanjang sejarah.

Menurut Trading Economics, harga batubara pada level USD 240 per metrik ton padahal harga batubara sebelumnya adalah USD 133 per metrik ton pada Februari 2011.

Sejak akhir September, harga batubara menembus level USD 200 per metrik ton dan harga batubara sudah melompat hampir 27 persen dan dalam setahun terakhir meningkat hampir 171%.

Baca Juga: Heboh Bendera Mirip HTI di Meja Pegawai KPK, LSAK: Ini Perlu Diselesaikan Secara Tuntas

"Namun, kenaikan harga batubara ini tidak berdampak signifikan terhadap ekonomi masyarakat mulut tambang atau daerah penghasil," kata pemerhati kebijakan publik, Ir Feri Kurniawan, pada klikanggaran.com, Selasa (05/10/21).

"Eksploitasi besar- besaran karena harga yang melambung hanya menciptakan lubang - lubang menganga di kerak bumi dan menciptakan kenaikan suhu global," ujar Feri kembali.

Baca Juga: Relasi Antara Caper, Baper, dan Laper

Pajak dan royalti batu bara tidak secara signifikan dinikmati masyarakat di mulut tambang dan untuk daerah penghasil, sementara dana reklamasi dan pasca tambang tidak jelas berapa nilainya dan apakah bisa memperbaiki ekosistem pasca tambang.

"Hanya segelintir pengusaha tambang dan BUMN yang menikmati keuntungan berlimpah sementara, masyarakat mulut tambang semaput karena dampak pendemi covid 19," kata Feri Kurniawan.

Baca Juga: Pernyataan Keras Ahok Soal RDMP Balikpapan, Ekonom: Penegak Hukum Diminta Serius Perhatikan

Feri menilai, perlunya diregulasi terhadap pajak dan royalti tambang dan izin untuk tambang rakyat agar terjadi pemerataan pendapatan masyarakat.

"Jangan sampai daerah hanya punya potensi sementara hasilnya untuk segelintir orang," pungkasnya.*

Tags

Terkini