Menurutnya, pemerintah pusat harus mengerahkan seluruh kemampuan, termasuk menyuntik anggaran dan tidak ragu meminta bantuan negara lain bila dibutuhkan.
Baca Juga: Innalillahi, Kabar Duka, Ulama Karismatik K.H Muhammad Syukri Unus Meninggal Dunia, Ini Sosoknya
“Pemerintah daerah nggak punya anggaran, pusat punya. Makanya kita ingin pemerintah pusat itu jor-joran. Bila perlu kita minta bantuan tetangga, nggak usah gengsi, nggak usah malu,” tegasnya.
Dampak Psikologis Warga Mulai Mengkhawatirkan
Iqbal juga memperingatkan bahwa lambannya penanganan dapat memicu kemarahan publik seperti yang pernah terjadi sebelumnya.
“Jangan sampai nanti psikologis masyarakat yang marah di bulan Agustus itu kembali muncul, sentimen kepada pejabat publik,” ujarnya.
Baca Juga: Pengabdian Guru TPA di Seko, Menembus Batas Geografis Berbuah Apresiasi dan Penghargaan Nasional
Ia menegaskan dampak bencana tidak hanya menyangkut kerusakan rumah dan ekonomi, tetapi juga kesehatan mental korban.
“Di mana mereka hopeless, mereka depresi, dan mungkin mereka stres. Ini yang harus diperhatikan oleh pemerintah,” katanya.
“Jadi, bukan hanya kebutuhan fisik, kebutuhan materi, tapi juga kebutuhan psikologis yang harus dipenuhi,” tuturnya.**