Bantuan sudah menjangkau empat kecamatan paling terdampak: Serbajadi, Peunarun, Simpang Jernih, dan Pante Bidari. Tim lapangan dibagi menjadi empat kelompok agar bantuan pokok, obat-obatan, serta air bersih dapat segera sampai.
Ia menambahkan, masih banyak daerah yang sulit dijangkau karena seluruh akses darat luluh lantak diterjang banjir bandang.
“Kami menerobos dua kecamatan, yaitu Peunaron dan Serbajadi, karena menjadi daerah paling parah terdampak banjir bandang,” ungkapnya.
“Longsoran tanah menutup seluruh akses jalan utama, sementara beberapa jembatan putus tersapu arus sungai yang meluap,” sambungnya.
Dua Kapal Besar Kemenhub Angkut Bantuan ke Pesisir Timur Aceh
Upaya bantuan juga digencarkan melalui jalur laut. Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal, memonitor proses pemuatan logistik ke dua kapal besar milik Kemenhub RI di Pelabuhan Ulee Lheue pada Selasa, 2 Desember 2025.
Kedua kapal tersebut adalah KN SAR Purworejo 101 dan KN Antares.
“Kami memastikan bantuan ini segera sampai ke tangan masyarakat terdampak. Logistik yang dibawa ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak di Banda Aceh,” ujar Teuku.
Kapal membawa kebutuhan vital seperti makanan, obat-obatan, tenda, pakaian, genset, serta perlengkapan komunikasi. Seluruh muatan diarahkan ke Pelabuhan Krueng Geukueh sebagai pusat bongkar bantuan sebelum didistribusikan lebih jauh.
Di Aceh Timur, bantuan turut diantar menggunakan kapal nelayan yang dikawal ketat oleh jajaran TNI AL serta Airud.
Upaya lintas-instansi ini diharapkan dapat mempercepat akses distribusi ke zona yang hingga kini masih terputus dari jalur darat.**