Dua Wilayah Masih Ter isolir
Suharyanto menjelaskan kedua wilayah tersebut belum dapat diakses dengan jalur darat akibat longsoran besar yang memutus alur transportasi.
“Tapanuli Tengah hanya bisa dicapai lewat udara di mana Tapanuli Tengah itu ada Kota Sibolga yang bisa dicapai lewat darat dari Tapanuli Tengah dan lewat dari laut,” jelasnya.
Ia juga menanggapi beredarnya video yang menggambarkan warga mengambil bahan makanan di minimarket.
“Itu mereka mengambil bahan makanan, Pak dan tidak bersifat menjarah atau merusak, memecahkan kaca, dan sebagainya. Tidak, tapi dia menjarah bahan makanan,” katanya.
“Mungkin mereka khawatir, takut karena tertutup, dan bahan makanannya terbatas sehingga itu dilakukan dan ini viral di media sosial,” sambungnya.
Akses 50 Km Terputus, Butuh 3 Hari untuk Dibuka
BNPB dan satgas gabungan terus mengerahkan upaya untuk membuka jalur distribusi bantuan menuju kawasan terisolasi.
“Ini yang masih belum tembus ya Pak Menko, dari Tapanuli ke Sibolga karena di sini ada longsoran-longsoran yang sangat panjang,” kata Suharyanto.
Ia menyebutkan panjang area longsor yang menutup jalur utama mencapai puluhan kilometer.
“Longsoran-longsoran yang sangat panjang… jaraknya sepanjang hampir 50 km,” ungkapnya.
Menurut laporan teknis terbaru, diperlukan waktu setidaknya tiga hari untuk membuka jalur tersebut.
“Sekarang dengan satgas gabungan TNI dan Polri sudah berusaha membuka dan menurut penjelasan kemarin sore, paling tidak butuh waktu 3 hari,” jelasnya.
Korban Tewas dan Hilang di Sumut