(KLIKANGGARAN) --Bencana hidrometeorologi menerjang empat wilayah kabupaten di Sumatera Utara secara berbarengan pada Selasa, 25 November 2025.
Menurut data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kejadian banjir dan tanah longsor ini melanda Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.
Ribuan rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan atau terendam air. Infrastruktur transportasi juga tak luput dari dampaknya, dengan dua jembatan penghubung di Kecamatan Simangumban dan Purbatua rusak dan tidak dapat dilintasi.
Kepala Pusat Data BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa kerusakan ini memaksa proses evakuasi dan distribusi bantuan harus mengambil rute memutar.
“Dua jembatan penghubung rusak dan tidak bisa dilalui warga. BPBD Kabupaten Tapanuli Utara telah berada di lokasi dan melakukan asesmen,” ujar Abdul dalam keterangan resminya, pada Rabu, 26 November 2025.
Di Kota Padang Sidempuan, musibah banjir menelan korban. Seorang warga dinyatakan hilang setelah terseret arus sungai di Kelurahan Hamopan Sibatu. Dalam insiden ini, tercatat 220 jiwa dan 17 rumah terdampak.
Pencarian korban segera dilaksanakan oleh tim gabungan.
“Hujan deras, sungai meluap. Satu orang hilang karena hanyut terbawa arus sungai. Lokasi kejadian di Kelurahan Hamopan Sibatu," terang Abdul.
"BPBD bersama tim gabungan melakukan operasi pencarian,” imbuhnya.
Dampak serupa juga melanda sembilan kecamatan lainnya. Hujan ekstrem memicu banjir dan longsor yang mengakibatkan lebih dari 1.902 rumah terdampak.
Material longsor menutup sejumlah jalur, memperparah kondisi dan menghambat bantuan. Pihak berwenang masih berupaya membersihkan akses sekaligus menyalurkan bantuan pokok.
“BPBD bersama tim gabungan masih melakukan pembersihan material longsor serta menyalurkan bantuan permakanan bagi warga terdampak,” tegas Abdul.