Terkait jumlah pasti mahasiswa yang akan dikenai sanksi, Dewi menyebut masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut. “Kami masih menunggu hasil pendalaman satgas,” tegasnya.
Desakan Tegas dari Himpunan Mahasiswa
Himpunan Mahasiswa Sosiologi (HIMASOS) Universitas Udayana juga mengeluarkan sikap keras atas kasus ini. Mereka mendesak agar fakultas dan universitas memberikan sanksi tegas tanpa kompromi terhadap mahasiswa yang berkomentar tak berempati.
"HIMASOS menuntut agar Fakultas FISIP dan Satgas PPK Universitas Udayana segera mengambil tindakan tegas dan tanpa kompromi terhadap mahasiswa yang terlibat dalam ucapan nir-empati," tulis HIMASOS dalam pernyataan di akun Instagram @himasosudayana pada Jumat, 17 Oktober 2025.
Baca Juga: 16 Pengurus PIK-R Generik SMAN 4 Luwu Utara Terima Penghargaan
Selain itu, HIMASOS juga menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya Timothy dan menyerukan dukungan moral bagi keluarga yang ditinggalkan.
"Kami menegaskan dukungan penuh terhadap upaya penyelesaian dan klarifikasi atas segala ketidakjelasan informasi yang beredar terkait kepergian saudara kami Timothy Anugerah Saputra," tulisnya.
"Dengan fokus memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan, serta menemani perjalanan terakhir saudara kami di dunia ini," lanjut pernyataan tersebut.
Sahabat Kenang Sosok Timothy
Ungkapan duka dan kenangan terhadap sosok Timothy juga ramai di media sosial. Dalam video yang diunggah akun Instagram @lambegosiip pada Sabtu, 18 Oktober 2025, tampak rekan-rekannya mengenang momen bahagia semasa kuliah.
"Ini waktu Timmy dapat apresiasi di kelas, kita semua kangen kamu Timmy," ungkap salah satu sahabatnya.
Dalam cuplikan itu, suasana kelas terlihat penuh keceriaan saat mereka memberikan apresiasi kepada Timothy, yang dikenal rajin dan murah senyum.
Kini, tragedi kematian Timothy masih menjadi sorotan publik, memunculkan pertanyaan besar: apakah sanksi terhadap para pembuli cukup untuk mencegah peristiwa serupa di masa depan.**