Pendekatan berbasis data juga terbukti mampu menekan potensi kecurangan (fraud). Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), fraud dalam klaim asuransi diperkirakan mencapai 10 persen dari total klaim tahunan.
Sementara itu, laporan triwulan IV 2024 mencatat premi asuransi umum mencapai Rp112,9 triliun, meningkat 8,7 persen dibanding periode sebelumnya. Namun, tantangan menjaga kualitas klaim tetap besar.
Peran Artificial Intelligence (AI) semakin vital dalam mempercepat validasi dokumen, menganalisis anomali, hingga mendeteksi penipuan secara otomatis. Beberapa perusahaan bahkan melaporkan proses klaim yang semula butuh tujuh hari kini dapat selesai kurang dari 24 jam, dengan akurasi deteksi fraud mencapai 90 persen.
Selain efisiensi, sistem berbasis AI juga memperkuat transparansi dan audit trail, sejalan dengan semangat akuntabilitas yang digaungkan regulator.
Produk Lebih Personal dan Inklusif
Kemajuan teknologi memungkinkan perusahaan menawarkan produk yang lebih personal dan fleksibel, seperti asuransi perjalanan berbasis jarak tempuh atau proteksi kesehatan jangka pendek.
Inovasi ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat inklusi keuangan. Data OJK per September 2024 menunjukkan tingkat penetrasi asuransi Indonesia baru mencapai 2,80 persen terhadap PDB, bahkan menurun menjadi 2,72 persen pada Februari 2025 — masih jauh di bawah Malaysia (4,8 persen) dan Singapura (11,4 persen).
Kondisi tersebut menunjukkan potensi pertumbuhan yang besar, dengan kepercayaan publik dan tata kelola menjadi faktor kunci untuk mengakselerasi kemajuan industri.
Menatap Masa Depan Keuangan yang Adaptif
Transformasi digital bukanlah fenomena sementara, melainkan strategi jangka panjang yang menentukan daya saing dan keberlanjutan industri.
Integrasi data, kecerdasan buatan, inovasi produk, dan governance yang solid menjadi fondasi bagi pertumbuhan sektor keuangan dan asuransi di masa depan.
Dalam era ekonomi digital, hanya lembaga yang akuntabel, adaptif, dan dipercaya publik yang akan mampu bertahan dan berkembang secara berkelanjutan.**