peristiwa-daerah

Kisah Pilu Korban Selamat Musala Al Khoziny: Dari Amputasi Tangan, Bertahan Puasa 3 Hari, hingga Salat di Bawah Puing

Sabtu, 4 Oktober 2025 | 20:54 WIB
Mengintip sederet momen dramatis penyelamatan korban insiden runtuhnya bangunan 3 lantai di Ponpes Al-Khoziny, Sidoarjo. ((X.com/@basarnas114yyk))

Baca Juga: Leony Ungkap Awal Viral soal Anggaran Tangsel: Curhat di Medsos, Soroti Pajak BPHTB, hingga Bantah Pansos dan Cari Panggung

Selama terjebak, Rosi hanya bisa bertahan dengan doa, selawat, dan istighfar, meski tanpa makanan dan minuman.


"Nggak lama nambah ada yang jatuh lagi. Beton semua, nggak bisa dorong. Kami minta tolong bareng-bareng, tapi nggak kedengaran. Baru jam 12 malam ada orang kampung datang bantuin," ungkap Rosi, Kamis, 2 Oktober 2025.

Salat di Balik Reruntuhan

Baca Juga: Datu Luwu Dukung Rencana Pelaksanaan Napak Tilas Religi di Kompleks Makam Datuk Pattimang

Syahlendra Haical alias Haikal (13) juga sempat terperangkap selama dua hari. Pinggangnya terjepit beton, membuat upaya penyelamatan berlangsung sulit.

Haikal yang berhasil dievakuasi pada 1 Oktober 2025 sore, mengaku tetap melaksanakan salat dalam kondisi terbatas. Ia bahkan sempat salat bersama temannya yang kemudian meninggal di sampingnya.
Temannya masih menyahut saat Isya, namun saat Subuh sudah tak bersuara lagi.

Korban yang Mengira Hanya Tertidur

Al Fatih Cakra Buana (14) punya kisah berbeda. Ia mengaku baru sadar bahwa bangunan ponpes runtuh setelah berhasil dievakuasi. Selama tiga hari, Fatih merasa dirinya hanya tertidur.

Baca Juga: DPR Kritik Menkeu Purbaya soal Subsidi LPG 3 Kg, Bahlil Singgung Perbedaan Data: Misbakhun Ingatkan Fokus pada Tata Kelola Subsidi

"Ternyata selama tiga hari tertidur. Ketika dievakuasi baru sadar ada gedung yang ambruk," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Jumat, 3 Oktober 2025.

Fatih menuturkan pengalaman anehnya saat berada di bawah puing.
"Seperti tertidur pulas, lalu mimpi minum pakai selang. Rasanya nyata banget. Seperti jalan-jalan di tempat gelap, naik mobil pikap, tapi tidak tahu ke mana," ujarnya.

Fatih selamat karena tubuhnya terlindung pasir dan seng, membuatnya terhindar dari material bangunan yang lebih berat.**

Halaman:

Tags

Terkini