peristiwa

Bulog Ungkap Langkah Atasi 1.200 Ton Beras SPHP di Maluku Utara yang Nyaris Rusak Usai Sidak Komisi IV DPR RI

Jumat, 3 Oktober 2025 | 21:59 WIB
Beras SPHP menumpuk di gudang Bulog Tabahawa, Maluku Utara yang kena sidak Komisi IV DPR RI. ((Instagram/titieksoeharto))

(KLIKANGGARAN) – Tumpukan beras di gudang Bulog kembali menjadi sorotan. Komisi IV DPR RI menemukan 1.200 ton beras SPHP di Tabahawa, Maluku Utara, yang kondisinya sudah hampir tidak layak konsumsi.

Stok tersebut sejatinya diperuntukkan bagi masyarakat melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Namun, lamanya penyimpanan membuat kualitasnya menurun.

Menanggapi hal ini, Direktur Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menyebut pihaknya sudah menyiapkan langkah teknis agar beras tersebut tetap dapat dimanfaatkan.

Baca Juga: Tim SAR Pakai Excavator Breaker untuk Evakuasi Ponpes Al Khoziny, 10 Korban Meninggal dan 55 Masih Tertimbun

Beras Akan Dicuci Ulang
Menurut Ahmad Rizal, beras yang terindikasi rusak sedang ditangani dengan proses reprocessing.

“Kami akan reprocessing, reprocessing ini kami bersihkan, kami cuci ulang,” kata Ahmad Rizal kepada wartawan di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta pada Kamis, 2 Oktober 2025.

Ia menambahkan, hasil dari proses itu masih akan melewati uji laboratorium. Apabila layak, beras akan tetap disalurkan ke masyarakat. Jika tidak, maka dialihkan menjadi pakan ternak.

Baca Juga: Jelang Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi dan Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Emil Absen, Kluivert Tetap Optimis

“Nanti kita lab lagi, kalau layak kita konsumsikan kepada masyarakat, yang tidak layak nanti kita sisakan untuk diolah menjadi pakan ternak,” tambahnya.

Ahmad Rizal menegaskan, 1.200 ton beras itu berasal dari Maluku Utara. Untuk total beras rusak di gudang Bulog lainnya, ia masih belum bisa memberikan data pasti.

DPR Soroti Stok Mengendap
Sebelumnya, isu ini mencuat ketika Komisi IV DPR RI melakukan inspeksi mendadak di Maluku Utara pada 23 September 2025.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Vs Menteri ESDM Bahlil: Polemik Data Harga LPG 3 Kg, Subsidi, hingga Rencana Pembelian Pakai NIK 2026

Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, menyebut kualitas cadangan beras pemerintah (CBP) yang ditemukan sudah berubah warna karena terlalu lama disimpan.

“Ternyata yang ada di sini ada beras yang sudah setahun lebih, masuk sini bulan Mei 2024 masih ada 1.200 ton, warnanya udah abu-abu. Ini masih ada juga beras impor yang umurnya juga setahun,” ujar Titiek Soeharto dalam kunjungannya tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini