peristiwa-ibu-kota

Aria Bima Sambut Hari Kebudayaan Nasional, Ingatkan Publik Tak Kaitkan dengan Ultah Prabowo

Selasa, 15 Juli 2025 | 09:37 WIB
Politikus PDIP Aria Bima meminta penetapan Hari Kebudayaan Nasional tidak dikaitkan dengan Presiden Prabowo. ( (Instagram/ariabima_ab))

(KLIKANGGARAN) - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Aria Bima, ikut menanggapi soal penetapan Hari Kebudayaan Nasional oleh pemerintah. Seperti diketahui, Kementerian Kebudayaan menetapkan Hari Kebudayaan Nasional jatuh pada tanggal 17 Oktober setiap tahunnya.

Keputusan ini sempat memicu diskusi luas lantaran tanggal tersebut bertepatan dengan hari lahir Presiden Prabowo Subianto.

“Hari Kebudayaan, saya kira itu apresiasi bagaimana kita tidak hanya konsentrasi ke persoalan politik, ekonomi, tapi fondasi kebudayaan ini penting,” ujar Aria Bima kepada awak media di kawasan Parlemen Senayan, Senin, 14 Juli 2025.

Baca Juga: PB HMI Kritik Cak Imin: Pernyataan “HMI Tak Tumbuh dari Bawah” Menyesatkan dan Ahistoris

Politikus senior PDIP ini juga mengapresiasi sikap Fadli Zon terkait Hari Kebudayaan. “Mari Hari Kebudayaan itu kita sambut baik. Saya mengapresiasi Pak Fadli Zon,” imbuhnya.

Namun demikian, Aria menekankan agar masyarakat tidak mengaitkan momentum kebudayaan nasional ini dengan ulang tahun Prabowo.

“Jangan disimplikasi, jangan terlalu dikecilkan, dikerdilkan dengan hal yang berkaitan, persamaan hari lahirnya Pak Prabowo,” tambahnya.

Baca Juga: Matematika Diskrit: Seni Berpikir Logis yang Mengubah Cara Saya Memandang Angka

Ia pun yakin Presiden Prabowo sendiri tidak menginginkan hari lahirnya dijadikan simbol penting untuk negara. “Saya kira Pak Prabowo juga tidak akan suka kalau kelahirannya kemudian dijadikan sebagai satu hal yang monumental seperti kebudayaan,” tegas Aria.

“Park Prabowo sadar bener sebagai negarawan nggak mau lah bicara soal kebudayaan itu kemudian dianalogikan dengan hari kelahirannya, saya kira itu,” tandasnya.**

Tags

Terkini