peristiwa-internasional

Israel Terima Paket Bantuan Militer Sebesar 8,7 Miliar Dolar

Jumat, 27 September 2024 | 14:47 WIB
Perdana Menteri Israel menegaskan, pengelolaan Jalur Gaza akan dibawah kendali militer Israel jika perang sudah selesai. (B.Netanyahu)


KLIKANGGARAN -- Pemerinatahan Joe Biden telah memberikan Israel bantuan militer senilai $8,7 miliar, yang sebagian besar akan digunakan meningkatkan pertahanan udara Israel, kata Kementerian Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.

Jumlah bantuan sebesar tu akan dimanfaatkan oleh Israel yang mencakup $3,5 miliar untuk "akuisisi penting," dan $5,2 miliar untuk sistem pertahanan rudal Iron Dome, sistem rudal permukaan-ke-udara David's Sling, dan "sistem pertahanan laser berkekuatan tinggi yang saat ini dalam tahap pengembangan akhir," bunyi pernyataan kementerian tersebut.

Russia Today melansir, pengumuman tersebut muncul setelah direktur jenderal Kementerian Pertahanan Israel, Eyal Zamir, bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan AS untuk Kebijakan Amanda Dory di Pentagon pada hari Kamis sebelumnya.

Pentagon mengakui pertemuan tersebut tetapi tidak menyebutkan adanya pembahasan tentang bantuan militer.

Pendanaan untuk paket tersebut kemungkinan berasal dari RUU bantuan luar negeri senilai $95 miliar yang ditandatangani oleh Presiden AS Joe Biden pada bulan April.

Baca Juga: Sinopsis No Gain No Love Episode 9: Son Hae-young dan Kim Ji Uk Terancam Dipecat Setelah Fakta Kim Ji Uk adalah Saudara Tiri Bok Gyu-hyun

RUU tersebut mengalokasikan $14,5 miliar untuk Israel di samping sekitar $3 miliar bantuan militer tahunan yang telah diberikan AS kepada negara Yahudi tersebut.

Bulan lalu, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan bahwa $3,5 miliar dari dana perang $14,5 miliar ini telah diberikan kepada Israel untuk dibelanjakan pada senjata buatan AS. Ini mungkin $3,5 miliar yang sama yang disebutkan dalam pernyataan Kementerian Pertahanan Israel.

Israel telah berperang selama hampir setahun, dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memerangi militan Hamas di Gaza sejak Oktober lalu, dan membuka front kedua melawan pasukan paramiliter Hizbullah di Lebanon bulan ini.

Pasukan Israel telah menewaskan 41.534 orang di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut angka terbaru dari kementerian kesehatan daerah kantong itu.

Ratusan orang telah tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon sejak minggu lalu, dengan lebih dari 550 orang meninggal sejak Senin, menurut kementerian kesehatan negara itu.

Israel menyatakan perang terhadap Hamas setelah kelompok militan itu menyerbu permukiman Israel dalam serangan mendadak pada 7 Oktober lalu, menewaskan sekitar 1.100 orang dan membawa sekitar 250 sandera ke Gaza.

Baca Juga: Letjen Sudirman, Cawagub Jambi, Sapa Pedagang Keramat Tinggi Muara Bulian

Pada saat yang sama, IDF dan Hizbullah bertempur dalam kampanye intensitas rendah di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon hingga ribuan perangkat komunikasi yang digunakan oleh kelompok itu meledak secara bersamaan dalam operasi sabotase Israel.

Gelombang ledakan ini membuka "fase baru" dalam perang Israel, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan minggu lalu, sebelum kampanye udara dimulai.

Halaman:

Tags

Terkini