KLIKANGGARAN--- Pasukan Hizbullah akan melanjutkan pertempuran mereka dengan militer Israel hingga Hamas mencapai kemenangan di Gaza. Pernyataan tersebut disampaikan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan pada hari Jumat, 3 Oktober 2023.
Pemimpin Hizbullah itu juga memperingatkan bahwa apapbila Israel melakukan serangan terhadap Lebanon, maka serangan itu akan menjadi “kesalahan paling bodoh” dalam sejarah Israel.
Orang nomor 1 di Hizbullah itu juga menegaskan bahwa apa yang terjadi di Gaza saat ini bukan sekadar perang. Tujuan Hizbullah dalam pertempuran ini, katanya, adalah untuk “menghentikan agresi” di Gaza dan memastikan bahwa Hamas “meraih kemenangan” melawan Israel.
Sejak militan Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel pada 7 Oktober, pidato Nasrallah adalah yang pertama. Dia menyatakan bahwa kelompoknya tidak merencanakan serangan tersebut, tetapi mengambil kesempatan untuk “memasuki pertempuran” pada hari berikutnya.
Pada awal perang, Hizbullah hanya melakukan serangan roket dan senjata ringan ke Israel dari wilayah Lebanon, dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menanggapi dengan serangan artileri dan drone.
Selama dua minggu terakhir, pertempuran menjadi lebih intens dan sering. Pasukan IDF disiagakan menjelang pidato Nasrallah karena khawatir bahwa pemimpin militan tersebut akan mengumumkan operasi besar melawan Negara Yahudi.
Nasrallah menyatakan bahwa pasukannya telah membantu dalam pertempuran sejauh ini dengan menempatkan hampir setengah aset angkatan laut dan sepertiga pasukan tempur Israel di dekat perbatasan Lebanon.
Menurut Nasrallah, ini telah menyebabkan “kecemasan, antisipasi, kepanikan, dan ketakutan di antara para pemimpin politik dan militer musuh” dan mengurangi jumlah pasukan yang tersedia untuk operasi darat di Gaza.
“Jika Anda mempertimbangkan untuk menyerang atau melancarkan operasi militer terhadap Lebanon, Anda akan melakukan kesalahan paling bodoh dalam hidup Anda,” katanya, menegaskan bahwa Hizbullah siap menghadapi setiap eskalasi yang dilakukan Israel.
Ia memperingatkan AS bahwa "kalian Amerika akan membayar dengan kapal, pesawat, dan tentara Anda" jika terjadi perang yang lebih luas.
Nasrallah menyatakan bahwa "akan ada lebih banyak tindakan" terhadap Israel di berbagai bidang dalam beberapa hari mendatang.
Pejabat Israel juga mengancam Hizbullah dengan cara yang sama. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji akan menyerang Lebanon dengan "kekuatan yang tak terbayangkan" jika kelompok Nasrallah melakukan "kesalahan besar" dengan bergabung dalam perang.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang berbicara di Tel Aviv segera setelah pidato Nasrallah, mengatakan, "sehubungan dengan Lebanon, sehubungan dengan Hizbullah, sehubungan dengan Iran – kami sudah sangat jelas sejak awal bahwa kami bertekad bahwa tidak akan ada front kedua atau ketiga terbuka dalam konflik ini." (trans: emka)