• Jumat, 22 September 2023

Wabah Virus Marburg Bisa Berdampak Pandemi, Berikut Gejala, Bahaya, dan Penularan Virus Marburg

- Selasa, 21 Februari 2023 | 15:08 WIB
virus Marburg  (theconversation.com)
virus Marburg (theconversation.com)

Virus Marburg menjadi pembahasan di dunia karena begitu bahayanya jika terinfeksi virus tersebut hingga mengancam sebuah negara. 

Seorang epidemiolog mengatakan kasus virus Marburg semakin intensif, membuka potensi yang semakin meluas menjadi pandemi, sementara sistem kesehatan Indonesia disebut "rawan".

Virus  Marburg memiliki gejala seperti demam, nyeri otot, muncul diare namun yang paling parah virus tersebut dapat menyebabkan bentuk demam berdarah yang paling parah pada manusia, dengan pendarahan internal dan kegagalan pembekuan darah.

Sampai saat ini, Indonesia belum memiliki riwayat adanya kasus virus Marburg dan negara-negara tetangga pun tidak ada kasus dengan riwayat virus Marburg.

Baca Juga: Ridwan Kamil yang Bertemu Lucky Hakim Janjikan Ini Untuk Masalah Pengundurannya Sebagai Wakil Bupati Indramayu

Dokter Siti Nadia Tarmizi sebagai Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan mengingatkan masyarakat untuk langsung melapor ke fasilitas kesehatan ketika mendapat riwayat perjalanan ke luar negeri.

"Kalau ada riwayat perjalanan, untuk diminta melapor ke fasilitas kesehatan, ketika masuk negara kita," kata dokter Siti Nadia Tarmizi.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika, kasus terkonfirmasi awal dan kasus suspek lainnya menunjukkan gejala demam, kelelahan, muntah berlumuran darah, dan diare.

Baca Juga: Santri Didorong Lulus SNBT dan Ujian Mandiri PTN, Baznas Berikan Beasiswa

Milik keluarga virus yang sama dengan Ebola, penyakit virus Marburg menyebabkan gejala yang sama, demam mendadak dan tinggi, sakit kepala parah, dan malaise.

WHO melaporkan bahwa tingkat kematian rata-rata untuk penyakit virus Marburg (MVD) adalah sekitar 50 persen, tetapi kasus wabah di masa lalu bervariasi dari 24 persen hingga 88 persen.

Marburg biasanya ditularkan ke manusia oleh kelelawar buah, seringkali akibat kontak yang terlalu lama di gua atau tambang.

Baca Juga: Inilah Profil Revy Vamella, Drifter dan Tiktoker Cantik Viral Sebut Esemka Gaib

Virus tersebut ditularkan antara manusia melalui kontak langsung – melalui kulit yang rusak atau selaput lendir di mata, hidung dan mulut atau cairan tubuh – dan bukan merupakan virus yang ditularkan melalui udara.

Halaman:

Editor: Ratih Sugianti

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X